(COMPLETED) ✔ 22/02/2022
🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋
Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri.
Kera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cahaya dari matahari pagi mulai bersinar. Renjani yang baru saja selesai mandi segera memilih dan memakai pakain yang akan ia kenakan untuk kencan dengan Radesta, katanya ada sesuatu yang harus Radesta beritahu pada Renjani. Sejak tadi malam Renjani tidak bisa tidur memikirkan hal apa yang akan Radesta ungkapkan.
“Pakai baju yang mana ya? yang ini lucu tapi terlalu mencolok deh warnanya,” tutur Renjani sambil memilih baju yang tergantung di lemari.
Renjani mengeluarkan semua baju yang ia punya, bahkan Renjani coba satu persatu agar tahu baju yang mana yang cocok untuk Renjani pakai. Hal itu memakan banyak waktu hingga akhirnya suara ponsel Renjani yang bordering terdengar, saat Renjani lihat ada chat masuk dari Radesta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat chat yang dikirim sang pujaan hati membuat wajah Renjani memerah, bahkan Renjani melompat kegirangan sekarang. Tuhan bagaimana bisa Radesta membuat seluruh dunia Renjani menjadi berwarna hanya dengan perlakuan kecil seperti ini.
“Lima belas menit lagi? Mana cukup, gue kan belum pake baju, belum dandan juga!!” Renjani panik setelah menyadari kalau Radesta akan datang tidak lama lagi.
Dengan terburu-buru Renjani mengambil cardigan rajut berwarna coklat yang di padupadankan dengan rok selutut. Katanya Radesta akan datang dengan mobil maka dari itu Renjani mau memakai rok.
“Oke, baju udah cocok, sekarang kita keringin dulu rambut!”
Berlarian kesana-kemari membuat Renjani merasa lelah pasalnya pikiran Renjani kini tidak fokus. Yang Renjani pikirkan hanya senyum Radesta entah kenapa Renjani juga tidak tahu.
Setelah mengeringkan rambutnya Renjani segera merias wajahnya dengan make up yang natural.
Di luar sudah ada Radesta yang sedang menunggu Renjani di depan mobilnya. Kata Renjani ia akan turun dalam lima menit. Lalu saat Renjani turun dan menghampiri Radesta, Radesta sempat tekejut melihat betapa cantiknya wanita yang ada di hadapannya ini.
“Cantik banget,” ucap Radesta.
“Gombal, gak mempan sama aku mah, yuk jalan.” Renjani masuk mobil duluan dan meninggalkan Radesta diluar yang kini sedang senyam-senyum sendirian.
