Saat Renjani dan Bagas sedang bertengkar datang ibu dengan raut wajah yang marah. Dan menarik lengan Renjani untuk bangkit dari tempat duduknya serta mengusap air mata Renjani yang terus bercucuran.
"Renjani, berhenti menangisi laki-laki seperti Radesta!" Suara ibu terdengar bergetar.
"Renjani punya kehidupan Renjani sendiri bu, Renjani bukan anak kecil lagi yang semuanya harus di atur sama ibu Renjani udah capek, Renjani mau ibu berhenti mengatur Renjani kaya gini. Yang Renjani cinta itu Radesta bukan Bagas!"
"Radesta gak baik buat kamu!!"
"Ibu gak tahu apa-apa soal Radesta, ibu gak tahu betapa tulusnya Radesta cinta sama Renjani ibu gak tahu berapa banyak perngorbanan yang Radesta lakukan buat Renjani. Ibu gak tahu itu semua!" Renjani tak kuasa menagan tangisnya.
Mata ibu terlihat berkaca-kaca, pikirannya kalut ibu tidak bermaksud untuk menghancurkan hidup Renjani seperti ini. Ibu hanya ingin Renjani bahagia namun cara yang ibu pikir akan membahagiakan Renjani malah menjadi sebuah mala petaka dalam hidup Renjani.
"Radesta itu anak dari pembunuh ayah kamu Renjani! Ayah kamu meninggal karena ayahnya Radesta apa kamu gak pernah memikirkan perasaan ibu dan ayah kamu? Kamu masih mau sama dia setelah tahu semua kebenarannya?"
"Ibu bohong, itu semua bohong kan? Ayah gak pernah bilang kalau perusahaannya bangkrut karena ayah Radesta ibu cuma pingin Renjani bisa sama Bagas kembali kan?"
Renjani berusaha tidak percaya dengan perkataan ibu, kini kepalanya tiba-tiba terasa nyeri kembali lalu ingatan saat ayah di rumah sakit dulu teringat kembali terputar dalam benak Renjani.
"Ayah harus kuat, Renjani mau ayah sembuh Renjani mohon."
"Renjani kamu mau menuruti perkataan ayah kan? Jangan pernah membenci siapa pun ya nak, Renjani harus jadi perempuan yang kuat, ayah percaya sama kamu."
Itu adalah kalimat terakhir yang Renjani dengar, setelahnya ayah memilih menyerah dan membiarkan Renjani terluka sendirian. Saat ibu memutuskan untuk meikah lagi, saat ibu menjodohkan Renjani dengan Galang kini Renjani ingat semua itu lagi-lagi Renjani harus terluka karena hal yang sama.
"Kalau saja, ayah dari laki-laki itu tidak korupsi di perusahaan ayah kamu, kita masih bersama sampai saat ini Renjani kamu gak perlu melihat ibu menikah lagi, kamu gak perlu kenal sama Galang. Ibu lakukan semua itu agar kita bisa hidup Renjani!"
Isakan tangis ibu dan Renjani terdengar sangat nyaring. Kini keduanya sama-sama terluka sama-sama ingin dimengerti. Renjani paham sekarang mengapa ayah bicara untuk tidak membenci siapa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfic(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...