• Radesta : ke dua puluh enam, berusaha berdamai dengan keadaan namun gagal •

281 51 11
                                    

Di rumah sakit kini ada ayah, ibu, dan juga Radesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rumah sakit kini ada ayah, ibu, dan juga Radesta. Semenjak Radista dirawat ibu dan ayah mau menurunkan ego masing-masing dan kembali bersama untuk menemani Radista  yang kini sedang berjuang melawan laeukimianya.

"Mas Radesta, rasanya sakit Radista gak kuat," lirih Radista.

"Radista yang kuat ya. Disini ada mas Radesta, ada ayah sama ibu yang bakal nemenin Radista."

Pelupuk mata Radesta mulai berair. Radesta ingin menangis saat melihat kondisi dan keadaan Radista yang semakin hari semakin terlihat mengkhawatirkan. Berbagai kemoterapi sudah dilakukan namun tidak ada titik terang yang didapatkan.

Radesta frustasi dengan keadaan, kenapa setiap kali Rdaesta mengecap satu rasa bahagia kesedihan akan datang setelahnya. Kini hanya rasa sedih dan pahit yang harus Radesta jalani, hubungannya dengan Renjani semakin tidak jelas, keadaan Radista yang semakin hari semakin memburuk membuat Radesta ingin mengakhiri semuanya.

"Gue cape sama keadaan, gue gak sanggup kalau harus terus kaya gini. Gue mau mati!!!" teriak Radesta.

Tanpa Radesta sadari, sedang ada Lestari yang memperhatikannya sedari tadi. Lestari tahu Radesta ada di rumah sakit dari Ilyas. Meski membutuhkan banyak perjuangan untuk mendapat informasinya namun Lestari senang karena akhirnya Lestari bisa melihat Radesta kembali.

Yang Lestari mau bukan melihat Radesta dengan keadaan seperti saat ini. Radesta sedang ada di atap gedung rumah sakit hal itu membuat Lestari ketakutan bukan main apalagi mendengar teriakan Radesrta yang mengatakan kalau ia ingin mati.

Lestari berlari kearah Radesta dan memeluknya. Mencegah Radesta melakukan sesuatu yang tidak seharusnya Radesta lakukan. 

"Gue mohon jangan kaya gini Radesta. Masih banyak orang yang butuh lo, Radista gak akan mau lihat kakaknya kaya gini."

"Lepasin gue Lestari!!" Radesta berusaha melepaskan pelukan Lestari.

"Gue gak akan lepasin pelukan ini sebelum lo sadar kalau banyak orang yang sayang dan peduli sama lo. Lo bisa laluin semua ini Radesta, lo itu kuat lo itu hebat. Jangan jadi pecundang yang gak bisa menyelesaikan masalah!!" teriak Lestari yang semakin menguatkan pelukannya.

Badan Radesta terasa lemas, Radesta terjatuh dalam pelukan Lestari. Radesta menangis sekencang-kencangnya. Radesta luapkan segala luka dan kesedihan yang selama ini Radesta pendam.

"Lo boleh nangis sepuas lo. Tapi jangan mencoba menyakiti diri lo dan orang yang lo sayang Radesta."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang