"Renjani mau kemana kamu? Kurang ajar banget kamu jadi anak perempuan ya!"
Malam Jakarta terlihat ramai seperti biasa, Renjani oktafia seorang gadis yang senang keluyuran malam untuk meredamkan amarahnya sedang berusah kabur dari rumah yang selama ini menjadi neraka. Bagi Renjani malam Jakarta lebih baik daripada rumah yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman untuk ia singgahi malah jadi tempat yang paling ia benci.
Sejak ayah tiada, dan ibu memutuskan untuk menikah kembali, semua dunia Renjani runtuh. Ia tidak punya pilar yang menjadi sandarannya. Setiap malam Renjani akan keluar rumah untuk menemani pacarnya balapan liar.
"Sayang, kok kamu baru dateng sih? Aku nunggu kamu udah lama tahu." Ucap seorang laki-laki yang sedang duduk di atas motor sport nya.
"Ada masalah dulu tadi sama ibu. Udah ayo berangkat." Renjani menaiki motor itu dan berlalu pergi menyusuri dinginya kota Jakarta.
"Hari ini aku ada balapan sama anak geng sebelah. Menurut kamu siapa yang bakal menang aku atau dia?" Tanya Galang yang masih melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Kamu yang akan menang Galang." Jawab Renjani singkat.
"Pasti sih, kamu mau makan dulu gak? Atau mau beli sesuatu dulu?" Tanya Galang.
"Engga usah. Kita langsung ke sirkuit aja."
Galang semakin cepat melajukan motornya. Sedangkan Renjani masih melamun menikmati angin yang menerpa wajahnya. Rambut hitam legam panjang yang tidak pernah ia potong semenjak ayah tiada kini mulai memanjang. Ayah bilang kalau beliau suka ramut panjang Renjani.
Di tempat balap motor liar itu, terlihat sudah banyak sekali orang. Galang yang notabennya pacar Renjani adalah ketua dari geng motor Selatan. Dari Galang Renjani tahu kelamnya dunia malam Jakarta. Namun Renjani tidak pernah ikut-ikutan jika Galang atau teman satu tongkrongan lainnya mengajaknya untuk mabuk atau meroko. Renjani masih ingat pesan ayah. 'Jangan pernah mendekati hal-hal yang tidak disukai oleh tuhan Renjani. Meski kamu bukan orang baik.'
Balapan akan dimulai beberapa menit lagi. Para pembalap jalanan sedang bersiap. Galang juga tengah bersiap-siap untuk menancap gas motornya. tak lupa memberikan senyuman pada kekasihnya Renjani. Saat balapan dimulai, Renjani meninggalkan tempat tongkrongan untuk menyendiri.
Menyusuri ramainya jalanan malam Jakarta, menemui banyak pasang mata manusia. Gaya yang sangat tidak biasa membuat banyak pasang mata menatap sinis ke arahnya. Gaya pakain Renjani memang berubah saat ia berpacaran dengan Galang. Renjani akan berpakain feminim saat disekolah, dan saat bersama Galang gayanya akan berubah menjadi tomboy.
Renjani akan memakai celana jeans robek-robek, jaket kulit berwarna hitam. Menggerai rambut panjangnya, memakai lipstick warna merah terang dan menggunakan anting-anting besar. Jika ini yang Galang suka maka akan Renjani lakukan. Karena Galang lah Renjani bisa baangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfic(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...