Acara pemakaman Radista baru saja selesai, Radesta tidak banyak bicara semuanya begitu mendadak untuk Radesta. Segala janji yang Radesta buat untuk Radista belum terpenuhi tapi kini gadis cantik itu sudah ada si surga.
"Kita pulang sekarang ya, ke rumah ibu?"
"Radesta mau pulang ke rumah Radesta aja. Ibu gak perlu khawatir Radesta baik-baik aja."
Tidak ada percakapan lagi setelahnya, karena Radesta memilih pergi sendiri meninggalkan keluarga dan teman-temannya. Radesta menyusuri jalanan Jakarta rasanya dingin karena Jakarta sedang di guyur hujan. Perasaan Radesta kosong, sekarang tidak ada alasan untuk Radesta hidup Radesta ingin segera mengakhiri ini semua dan kembali bersama Radista di atas sana.
Di dalam mobil Bagas, Renjani sedang melihat kearah luar jendela hujan yang mengguyur langit Jakarta begitu deras sampai-sampai Bagas pun kesusahan melihat jalanan. Mata Renjani terus melihat jalan, tiba-tiba saja Renjani terkejut karena melihat Radesta yang berjalan sendirian dan terguyur hujan deras.
"Berhenti!" pinta Renjani pada Bagas.
Tanpa mengatakan apa-apa Renjani berlari kearah Radesta yang kini sedang berjalan dengan baju yang basah karena hujan. Wajah Radesta sangat pucat, matanya sembab dan tubuhnya menggigil Renjani yang melihat itu tidak tega.
"Radesta!!!" teriak Renjani.
Merasa namanya dipanggil Radesta menoleh, melihat sang wanita yang Radesta rindu, namun apa boleh buat Radesta sudah janji pada dirinya sendiri kalau kini Radesta harus mau meninggalkan Renjani demi kebaikan Renjani sendiri apalagi ibu Renjani tidak suka dengan Radesta.
"Radesta tunggu! Gue mohon Radesta!!"
Radesta tidak menggubris panggilan Renjani, dan tanpa Radesta ketahui kalau kini Renjani terjatuh karena terus mengejar Radesta kaki nya terluka.
"Radesta gue mohon tunggu, gue mau jelasin sesuatu sama lo." Kini teriakan itu berubah menjadi sebuah lirihan.
Radesta yang tidak tega akhirnya menoleh melihat Renjani yang kini sedang terduduk di atas aspal. Kakinya dipenuhi dengan goresan luka, wajahnya terlihat begitu sedih dengan cepat Radesta berlari kearah Renjani untuk memeluknya.
"Gue minta maaf, harusnya gue gak gini lo jadi celaka karena gue," lirih Radesta sembari menatap mata indah Renjani.
"Lo gak salah Radesta, gue yang salah gue mohon jangan tinggalin gue lagi. Gue cinta sama lo! "
Radesta semakin mengeratkan pelukannya pada Renjani, pelukan terakhir yang Radesta beri untuk Renjani. Dan Radesta harap Renjani bisa lebih bahagia setelah Radesta pergi dari hidupnya.
"Renjani gue mohon lo harus bisa lupain gue, anggap gue gak pernah hadir dalam hidup lo."
"Kenapa? Lo yang bilang kalau gue bisa bergantung sama lo Radesta. Terus kenapa sekarang lo ngomong kaya gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfiction(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...