• Radesta : ke tiga puluh, perasaan Renjani yang terluka •

278 51 10
                                    

Renjani kini mulai di sibukan dengan tugas-tugas kelas dua belas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjani kini mulai di sibukan dengan tugas-tugas kelas dua belas. Tinggal beberapa minggu lagi Renjani akan melepas masa SMA nya. Masa SMA bagi Renjani adalah momen yang indah juga menyakitkan, banyak kenangan indah bersama sahabatnya Gita, Renjani bertemu Radesta juga pada masa SMA namun Renjani juga tidak suka masa SMA dimana Renjani harus kenal dengan seseorang bernama Galang.

"Ke Mal dulu yuk, kita kan capek udah belajar gimana kalau kita belanja?"

"Boleh, tapi jangan sampe malem gue males di omelin ibu," jawab Renjani menyetujui ajakan Gita.

"Kalau gitu kita berangkat sekarang!!"

Mal terlihat tidak begitu ramai mungkin karena bukan hari libur jadi tidak banyak juga yang akan berbelanja atau sekedar nongkrong di cafe. Renjani dan Gita memutuskan untuk membeli pakain  dulu, setelahnya mereka akan pergi ke salah satu toko make up terkenal yang ada di Indonesia.

Raut wajah Renjani terlihat murung tidak seperti biasanya Gita yang menyadari itu segera membawa Renjani ke cafe untuk istirahat dan minum sesuatu.

"Renjani, lo lagi ada masalah sama Galang? Atau sama cowok yang lo pernah cerita in dulu?"

"Gue gak kenapa-kenapa kok, Cuma capek aja ngurusin tugas yang gak ada akhirnya."

"Maka dari itu, hari ini kita seneng-seneng perasaan kita juga udah lama gak jalan berdua kaya gini."

Dari arah lain, Renjani melihat Ilyas yang sedang berjalan sendirian tanpa Radesta. Rasanya aneh bukankah Radesta sahabat Ilyas dan biasanya mereka selalu bersama-sama. Daripada semakin penasaran Renjani memilih pergi mengikuti Ilyas.

"Gue mau ke toilet dulu ya!"

"Jangan lama-lama nanti makanannya jadi dingin!!" teriak Gita.

Dengan langkah pelan Renjani mulai mengikuti Ilyas dari belakang dan berharap laki-laki itu tidak menyadari keberadaan Renjani. Kalau ketahuan apa yang harus Renjani jelaskan pada Ilyas tidak mungkin juga Renjani bicara soal Radesta.

"Lo siapa sih, kenapa lo ngikutin gue?" Ilyas membalikan badannya persis di hadapan Renjani.

"Itu, gue mau ke toko di sana siapa juga yang ngikutin lo."

"Renjani?" Ilyas terkejut melihat Renjani di hadapannya.

Renjani hanya bisa diam mematung, lidahnya seakan kaku Renjani bingung harus bicara apa pada Ilyas apalagi Ilyas terlihat seperti sedang marah.

"Hai, lo Ilyas temennya Radesta kan?" tanya Renjani dengan gugup.

"Gue gak punya temen yang namanya Radesta. Ngapain lo ngikutin gue mau jadi stalker?"

"Enggak-enggak bukan gitu." Renjani menggelengkan kepalanya.

"Ya terus?"

Renjani berusaha bersikap tenang dan menarik nafas dalam-dalam sebelum menanyakan soal keberadaan Radesta pada Ilyas.

Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang