• Radesta : ke dua puluh dua, cukup percaya semua akan baik-baik saja •

345 59 45
                                    

Jam sudah menunjukan pukul empat sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukan pukul empat sore hari. Dimana bel tanda jam pelajaran telah berakhir mulai terdengar. Anak-anak yang ada di dalam kelas juga bersuara riuh mereka senang karena akhirnya akan pulang. Berbeda dengan Renjani yang kini raut wajahnya terlihat muram.

"Gue lihat, akhir-akhir ini lo murung deh Renjani. Lo gak kenapa-kenapa kan? Atau jangan-jangan lo kena guna-guna dari Galang. Ih serem."

Renjani yang mendengar itu tidak terima dan malah menjitak kepala Gita. Enak saja kalau bicara, tidak mungkin Renjani kenapa guna-guna Renjani yakin itu.

"Sakit ya ampun. Galak bener." Keluh Gita.

Dari arah luar kelas Renjani terdengar suara gaduh, dan kalau di dengar-dengar suara gaduh itu semakin terdengar jelas. Seakan-akan suara itu terus melaju kearah kelas Renjani.

"Lo denger suara ribut gak Git?" Tanya Renjani.

"Iya gue denger. Perasaan suaranya makin deket kesini deh."

"Gue juga mikir kaya gitu."

Renjadi dan Gita saling menatap satu-sama lain. Karena merasa penasaran akhirnya Gita memilih untuk keluar dan melihat kegaduhan apa yang sedang terjadi. Namun begitu Gita keluar dari kelas, banyak anak-anak perempuan yang menabrak badannya dan berusaha masuk ke dalam kelas.

"Eh, santai dong! Hei lo mau ngapain masuk ke kelas gue?!" Gita berusaha keluar dari kerumunan itu, namun Gita gagal dan malah berakhir terjatuh.

Renjani yang melihat bagaimana banyaknya sisiwi yang datang ke kelasnya merasa heran dan bertanya-tanya. Untuk apa mereka datang ke kelas Renjani, apalagi jumlah mereka yang sangat banyak membuat Renjani merasa terintimidasi. 

"Oh, jadi ini yang namanya Renjani? Cantik juga lo, pantes aja Galang mau sama dia. Dasar pelacur!" Ucap salah satu siswi.

Renjani yang tidak terima berdiri dan menjambak siswi itu untuk memberikannya pelajaran, karena sudah bicara yang tidak-tidak tentang Renjani.

"Kurang ajar banget ya lo!!"

Siswi itu tidak terima dan malah menjambak rambut Renjani juga. Terjadilah pertarungan sengit antara Renjani dan siswi tadi. Renjani yang tidak mau kalah terus menjambak rambut indah milik siswi yang tidak mau kalah juga. Namun Gita berhasil merelai keduanya.

"Stop!! Kenapa kalian malah ribut kaya gini?"

"Dia bilang juga pelacur Git. Ya gue gak terima lah." Ucap Renjani.

"Lo itu emang pelacur, habis putus dari Galang lo pacaran sama anak SMA 24 kan? Kalau bukan pelacur terus apa? kupu-kupu malam?"

Siswi itu mendapat sorakan meriah dari para pengikutnya. Renjani tahu kalau lelaki yang di maksud siswi tadi adalah Radesta.

"Terus urusannya sama lo apa? gue bebas memilih dengan siapa gue mau bergaul."

"SMA 24 itu rival sama sekolah kita, lo gak tahu atau pura-pura gak tahu?! Gue ingetin sama lo, kalau lo masih berhubungan sama cowok itu. Lo akan terus di  kena masalah sampai lo mau pindah dari sekolah ini."

Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang