"Renjani aku mohon jangan kaya gini, aku udah minta maaf sama kamu. Aku ngaku kalau aku salah dengan bersikap egois aku minta maaf kamu mau maafin aku kan?"
Kini Bagas sedang mengejar Renjani dan memohon ampunan perempuan itu. Beberapa minggu ke belakang Renjani memang bersikap dingin pada Bagas karena perasaan Renjani sudah terlanjut tersakiti. Yang Renjani ingin lakukan sekarang adalah mencari tahu keberadaan ayah Radesta dan mencari tahu kebenaran.
"Lo bisa gak sih, sehari aja gak nguntit gue? Gue risih!" decak Renjani yang semakin mempercepat langkahnya.
"Kalau kamu belum maafin aku, aku gak akan berhenti ikutin kamu kemanapun Renjani!"
"Lo tahu gak sih, lo itu pecundang beraninya nipu perasaan orang, lo pernah mikirin perasaan gue gak sih? Lo tuh egois, manusia paling egois yang pernah gue temuin!"
Renjani pergi meninggalkan Bagas, perasaannya marah, Renjani benci semua orang karena semua orang telah membohongi Renjani. Kini Renjani sendiri an lagi, tidak ada Radesta yang akan menghiburnya tidak ada ayah yang akan memeluk Renjani dan bicara kalau semuanya akan baik-baik saja.
"Renjani, apa kabar?" suara berat milik seseorang itu membuyarkan lamunan Renjani.
"Galang? Mau apa kamu ke sini, kamu nguntit aku juga?"
"Santai, siapa juga yang mau nguntit lo. Lo kenapa, lagi sedih?" tanya Galang yang setelahnya menyeruput minuman kaleng.
"Bukan urusan kamu, lagian kenapa kamu tiba-tiba ketemu aku? Kebetulan banget."
Galang tersenyum kearah Renjani, Galang tahu betul kalau sekarang Renjani sedang tidak baik-baik saja. Lalu Galang memberikan minuman soda kaleng yang sudah di buka untuk Renjani.
"Sebenernya gue ada urusan sama lo, beruntung banget gue ketemu lo disini."
Renjani menerima minuman itu dan meminumnya. Setelah mendengar apa yang dikatakan Galang mata Renjani terbelalak karena tekejut urusan apa yang dimaksud Galang. Padahal Renjani dan Galang sudah lama tidak berhubungan.
Dua hari sebelum keberangkatan Rdaesta ke Belanda, Radesta menyempatkan diri untuk bertemu dengan Galang karena ada sesuatu juga yang harus Radesta bicaran dengan Galang perihal Renjani.
"Radesta? Mau ngapain lo ke tongkrongan gue, Renjani mana biasanya nempel mulu."
"Gue ada perlu sama lo, bisa gak kita ngombrol berdua?" tanya Radesta.
Radesta dan Galang pun menjauh dari perkumpulan geng motor Galang. Galang masih asik menyedot rokoknya Radesta tidak masalah dengan itu.
"Ada perlu apa sama gue? BTW kita bukan temen lo," kata Galang mengingatkan.
"Gue tahu, tapi gue mau minta tolong sama lo boleh?"
"Gila ya lo, gak tahu diri banget jadi manusia cih," cibir Galang sambil membuang puntung rokoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfiction(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...