Libur semester akan segera datang dan Renjani sudah merencakan acara liburannya. Renjani akan traveling seorang diri ke Amsterdam Belanda banyak yang ingin Renjani lakukan disana salah satunya mencari inspirasi untuk baju-baju karyanya yang akan di pamerkan di acara ulang tahun kampus.
Tak mau munafik, Renjani memang sengaja memilih Belanda karena Renjani berharap dan berdoa pada Tuhan untuk mempertemukannya kembali degan Radesta orang yang selama ini Renjani rindu dan akan selalu seperti itu.
"Lo jadi liburan ke Amsterdam nya?" tanya Gita yang kini sedang ada di kafetaria kampus.
"Ya jadi, lagian gue suntuk banget tinggal di Indonesia apalagi ada Bagas yang terus-terusan nguntit gue."
"Lo mau gue temenin? Gue takut lo kenapa-kenapa kalau sendirian."
"Gue gak papa Gita, lagian gue kan bukan anak kecil lagi santai aja," jawab Renjani sambil memakan mie ayamnya yang mulai dingin.
"Lo kesana mau liburan atau mau nyari cowok itu sih?"
Terdiam, Renjani tidak tahu harus menjawab apa. Renjani sendiri juga bingung kenapa harus Belanda dan Amsterdam namun hati kecil Renjani selalu menjawab kalau kepergian Renjani ke Amterdam memang untuk mencari Radesta.
"Dua-duanya mungkin," ucap Renjani sembari melanjutkan makannya.
"Ada Bagas Renjani. Gue pergi aja kali ya?" tanya Gita.
"Gak usah diem aja disini temenin gue."
Bagas tengan berjalan kearah Renjani, bahkan kini Bagas terlihat sedang memakai seragam dokternya. Banyak para wanita yang memperhatikan Bagas dengan terkagum-kagum namun reaksi Renjani biasa saja. Renjani lebih suka Radesta dengan kaos hitamnya.
"Aku cari kamu ke kelas, ternyata ada disini udah selesai makannya?" tanya Bagas.
Renjani mendengus. "Ya lo liat aja sendiri, emang mau ngapain cari gue?"
"Aku mau ajak kamu liburan, kita travelling bareng nanti."
"Gue gak bisa, udah ada janji sama Gita."
Gita yang mendengar itu tersedak es teh. Dan raut wajahnya terlihat panik seolah berkata kenapa gue di bawa-bawa.
"Iya Renjani, mau liburan sama gue lo gak bisa ikut. Soalnya cuma cewek doang."
Renjani bangun dari duduknya dan menarik Gita untuk pergi dari sana. Renjani ingin berdamai dari masalalu dan memulai semuanya dari awal tapi tidak bisa. Setiap kali melihat Bagas hati Renjani akan terasa nyeri mengingat saat dulu Renjani tidak percaya perkataan Radesta kalau Bagas hanyalah seorang penipu.
"Kamu mau kemana? Kan makannya belum selesai Renjani?" Bagas menahan Renjani pergi dengan menarik tangganya.
"Lepasin Bagas sakit. Gue ada kelas puas lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfiction(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...