5. Menebak nebak

12.2K 458 18
                                    

Welcome to Arsenio⭐️

Bayaran setiap penulis : vote, komen, dan follow.

Huft, kalian tim masuk pagi apa pas pas an? atau telat?

Huft, kalian tim masuk pagi apa pas pas an? atau telat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Arsen tidak terlambat. Bunda membangunkan Arsen dua jam lebih awal dari penutupan gerbang sekolah. Wanita paruh baya itu tidak mau anak nya kembali beralasan kalau gerbang sekolah sudah ditutup.

Akhirnya mau tidak mau Arsen bangun. Dan sekarang, lelaki itu sudah berada di sekolah. Tapi walaupun dia tidak telat, tetap saja dia di hukum. Apalagi kalau bukan karena tidak mengerjakan tugas?

Lelaki itu berdiri dan melakukan hormat pada tiang bendera di bawah teriknya pagi ini, sampai jam pelajaran kedua telah berakhir.

Arsen berdecak, "Sial!" umpat nya ketika melihat Pak Samsul--guru BK-- mengawasi nya.

Tiba tiba ada sepasang sepatu yang ikut berdiri di samping nya. Arsen mengernyit bingung dan menoleh. Betapa terkejutnya dia kalau ternyata sepasang sepatu itu milik si gadis pindahan yang rese itu.

"Ngapain lo disini?" ketus Arsen.

Gadis itu tidak menoleh. Dia justru memasang wajah bete, "Tanning! Ya menurut lo aja gue ngapain?" sarkas nya.

Arsen terkekeh remeh. Lelaki itu menaikan bahunya, acuh, dan kembali pada posisinya awalnya. Tapi sedetik kemudian dia berdehem.

"Masalah kita belum selesai." katanya, tiba tiba.

Aca menoleh singkat, "Bodo amat,"

"Pengecut," gumam Arsen, berdecih.

Aca menatap lelaki di sebelahnya ini dengan tajam. Dia benar benar tidak suka mendengar kata pengecut, apalagi ini semua memang bukan salah nya.

"Udah gue bilang kalo gue gak salah. Gak paham juga?" balas Aca, masih berusaha sabar.

"Dateng dateng ke sekolah orang, bawa motor gak bener, gak liat kalo ada motor di depannya, dan nabrak motor itu. Apa itu bukan salah lo?" jelas Arsen, menatap Aca dengan tatapan menusuk.

Aca pun melakukan hal yang sama. Gadis itu menoleh sepenuhnya pada Arsen dan menatap lelaki itu tak kalah tajamnya.

"Berhenti di tengah jalan dan ngehalangin jalan orang. Apa itu tetep salah gue? Siapa yang suruh lo berhenti tengah jalan?" balas gadis itu.

"Ini sekolah gue, jadi gue bebas ngelakuin apa pun. Termasuk ngeluarin lo." Arsen menunjuk gadis di hadapannya ini.

Aca berdecih, "Turunin sebelum tangan lo gue patahin," ancam Aca.

ARSENIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang