ARSENIO [END]

25. Racun

Welcome to Arsenio⭐️

Bayaran setiap penulis : vote, komen, dan follow.

Racun apa?!😱😱😱

Ruangan serba putih dengan harum obat obat an yang sangat khas. Disini lah Aca sekarang, rumah sakit. Setelah Aca pingsan dan dibawa ke UKS sekolah, perawat disana memberi saran untuk melarikan Aca ke rumah sakit.

Arsen, anggota inti, dan Marvin telah menunggu di luar ruangan. Sedangkan Ica dan yang lain tidak di perbolehkan ikut, jadi mereka akan menyusul setelah pulang sekolah nanti.

Aca masih dalam masa penangan dan pemeriksaan oleh dokter. Sedari tadi Marvin terus berfikir apa penyebab Aca seperti itu, sama hal nya dengan Arsen.

Lelaki itu baru kali ini merasakan sangat khawatir terhadap seorang gadis yang baru Ia kenal. Jantung nya berdegup kencang, pandangannya tidak jauh dari pintu UGD dan lantai rumah sakit.

Alan yang paham pun duduk di sebelah Arsen dan menepuk pundak temannya, beberapa kali. "Doa in aja yang terbaik." pesannya.

Arsen hanya menoleh sekilas lalu mengangguk. Lelaki itu sedari tadi tidak berhenti berdoa yang terbaik untuk Aca dan memikirkan segala penyebab yang mungkin terjadi.

"Lo Marvin?" Arsen menatap lelaki di hadapannya ini dengan tajam.

Merasa terpanggil, sang empu menoleh, "Ya."

"Boleh ngobrol?" tanya Arsen, Marvin mengangguk.

"Gue cabut bentar, Lan. Kalo ada apa apa kabarin ya." pamit Arsen.

"Pasti."

Setelahnya, Arsen dan Marvin melenggang pergi meninggalkan Alan dan tiga orang sahabatnya yang lain.

Arsen mengajak Marvin berbicara empat mata di kantin rumah sakit. Karena tidak mau terlalu tegang, Arsen membeli kopi untuk nya dan untuk Marvin.

"Apa?" tanya Marvin, membuka suara.

"Sebelumnya, lo siapa nya Aca?" tanya Arsen.

Marvin mengernyit, "Penting buat lo?"

"Just asking, bro?" Arsen menghela napas, malas.

Sensi banget nih orang, batin Arsen, mencaci.

Lelaki itu berdehem singkat, "Childhood friend." celetuk Marvin, meminum kopinya.