ARSENIO [END]

79. 1 Tahun 6 Bulan

Welcome to Arsenio⭐️

Bayaran setiap penulis : vote, komen, dan follow.

76. 1 Tahun 6 Bulan
Satu tahun enam bulan kemudian.
Di suatu ruangan bercat putih dengan aroma obat obatan khas rumah sakit terlihat seorang gadis yang masih tertidur dengan pulas dan tidak ingin terganggu.

Tiba tiba pintu terbuka dan terpampang lah seorang laki laki berseragam SMA dengan penampilan urakan memasuki ruangan putih bersih itu dengan perlahan namun pasti.

Setelah menutup pintu, dia menghela napas lalu menatap gadis yang ada di depannya dengan nanar. Lalu menatap tangannya yang terdapat buket bunga.

Berjalan perlahan hingga tiba di samping brankar gadis yang tertidur satu setengah tahun lamanya. Lalu dia duduk.

"Hai, kita ketemu lagi. Maaf seminggu kemarin aku jarang jarang kesini, soalnya aku lagi baru selesai ulangan akhir semester ganjil. Akhir akhir ini juga sibuk banget karena udah kelas 12"

"Aku aja udah naik kelas 12, masa kamu masih kelas 10? Nanti dikira kamu ga naik kelas karena bodoh lagi, padahal kan kamu pinter, banget malah" Arsen terkekeh.

"Ca, kapan sih kamu mau bangun? Emang ga kangen sama aku? Sama keluarga kamu? Sama JERVANOS? Sama temen temen?" Cerocos Arsen.

Menghela napas lalu tersenyum. Dia menggenggam tangan yang terlihat pucat itu dan terlihat lebih kurus dari yang dulu. Dia menunduk sebentar lalu menatap Aca.

"Kita udah dua tahun setengah loh ca, satu tahun kita lewatin sama sama, satu tahun setengah lagi aku yang lewatin sendiri. Kamu masih aja tidur tenang" Arsen tersenyum kecut.

"Happy anniv ke dua setengah tahun Aca, semoga kamu cepet bangun ya princess aurora" dia bangkit dari duduknya lalu mendekatkan bibirnya dengan kening Aca.

Dikecup nya lama dengan penuh perasaan, hingga tak terasa air matanya jatuh. Entah harus senang atau sedih.

Senang karena hubungannya dengan Aca masih tetap utuh hingga sekarang dan dia yang tidak pergi meninggalkan Aca, begitu pun sebaliknya.

Atau sedih karena di hari spesial ini Aca masih enggan membuka matanya.

Dia kembali keduduknya lalu menghapus air matanya yang membasahi pipi dan kening Aca. Dan meletakan sebuket bunga yang sempat ia bawa tadi.