ARSENIO [END]

47. Menjauh

Welcome to Arsenio⭐️

Bayaran setiap penulis : vote, komen, dan follow.

47. Menjauh
Sudah terhitung satu minggu Arsen dan Aca tidak berinteraksi. Begitu pun dengan teman temannya yang lain, termasuk Marvin.

Akhir akhir ini, Aca kebih suka menyendiri dengan wajah datar dan tatapan tajamnya itu. Jangankan menyapa, untuk tersenyum pada gadis itu saja orang orang segan.

Hawa gadis itu terasa begitu berbeda dengan Arshavina yang dulu pertama kali masuk ke SMA Lentera.

Saat ini, langkah kaki Arsen dan teman temannya mengarah ke kantin. Namun, langkah mereka terhenti ketika mereka berpapasan dengan Aca-- teman yang mereka rindukan selama ini.

"ACAA! Oh My God! GUE KANGEN BANGET SAMA LOO!" pekik Embun, histeris.

Aca menatapnya datar, "Iya," jawabnya.

"Akhirnya lo mau ngomong sama kita, Ca?!" sahut Mega, tak kalah heboh.

"BENER! Even 'iya' doang juga gue seneng banget??!" Embun mengangguk semangat.

Gue juga kangen sama kalian... I promise, nanti kita bakal kayak awal lagi kok, batin Aca.

"Minggir," kata Aca, menatap mereka.

"Ca.."

"Minggir," kata Aca, sekali lagi.

"Lo kenapa, Ca? Kenapa akhir akhir ini menjauh?.." lirih Mega.

Gadis itu berusaha meraih jari jemari Aca, namun nihil. Yang Ia dapatkan hanya sentakan kasar dari sahabatnya itu.

Embun mengangguk pelan, "Udah satu minggu loh, Ca.."

"Lo bisa kok cerita ke kita," sahut Kenzo, di setujui oleh yang lain.

"Minggir." tekan Aca, tanpa membalas pertanyaan mereka.

"Tegang amat sih! Chill aja dong, kantin yuk, Ca! Ngobrol ngobrol dulu kita.." Canva cengengesan, Aca berdecak.

"Aca..." panggil Marvin, melas.

"Lo sekarang--"

"Kalian ngerti minggir gak sih?!" sentak Aca, memotong ucapan Arsen.

"Kalo udah gak punya temen, minimal humble lah ya, gak usah sombong," celetuk Tya.

Mendengar itu, Aca terkekeh remeh. Tanpa mau membalas perkataan tidak penting Tya, gadis itu melenggang pergi begitu saja dengan menabrak bahu Tya.