43. Camping

4.8K 235 4
                                    

Welcome to Arsenio⭐️

Bayaran setiap penulis : vote, komen, dan follow.

Bayaran setiap penulis : vote, komen, dan follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

44. Camping
Hari yang mereka tunggu tunggu pun akhirnya tiba, camping. Keadaan SMA Lentera pagi ini sangat ramai, karena ada nya sekolah lain yang datang kemari—SMA Pelita.

Sebuah mobil jenis GTR Skyline R34 berwarna silver baru saja memasuki kawasan SMA Lentera. Dan tentu saja itu menatik perhatian warga SMA Lentera.

Tak lama berselang, keluarlah tiga manusia tampan dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancung mereka.

Jangan lupakan juga jaket kulit kebanggan yang membuat semua orang tau kalau mereka adalah Jervanos, yang membuat pekikan dan bisikan histeris para perempuan terdengar.

"Cewe cewe di sini ganas ye," kata Arkan sambil membenarkan jaket nya.

"Gue gak yakin Aca aman di sini," ringis Alarik ketika melihat tatapan lapar siswi disini.

"Anyway busway, Aca mana ya?" Arkan menoleh kesana kemari, mencari keberadaan sepupu nya.

Disisi lain, terlihat kalau para anggota inti Graventas terus saja memperhatikan mereka dari jauh dengan pertanyaan yang ada di benak mereka.

"Oh Jervanos anak SMA Pelita?" celetuk Canva, manggit manggut.

"Jervanos itu misterius. Mereka pinter nutup rapat identitas mereka," sahut Harry.

"Bener! Tapi walaupun gitu, mereka tetep di kenal banyak orang, bahkan sampe Bandung sih gue denger denger," sambung Alan, menyetujui.

Canva nampak berfikir, "Kira kira siapa ya ketuanya?" tanya nya.

"Yang pasti orang baik, karena dia udah berhasil bikin anggota nya punya attitude dan berkelas," kata Arsen yang sedari tadi diam. 

"Gue denger denger belum lama markas mereka diserang," celetuk Canva, lagi.

"Lo tau dari mana dah?" Tanya Kenzo, heran.

"Lo nanya begitu ke gue? Ke seorang Canva Putra Pratama? Cih, bodoh.." balas Canva, berlagak sok keren.

"Di biarin malah ngelunjak ya anak satu ini, tai!" umpat Kenzo, kesal.

"Udah ah! Mending samperin yang lain," ajak Alan, menunjuk ke arah Aca dan teman temannya.

"Hey!" sapa Alan, pada mereka.

Mereka yang di sapa pun reflek menoleh dengan kaget, "Eh kalian, gue kira siapa—ngagetin aja tau gak?!" dengus Embun.

"Masih pagi udah emosi aja lo," sahut Kenzo.

ARSENIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang