STIGMA-22

50.3K 7.6K 4.5K
                                        

Kangen nggak sama cerita ini? Kalian akan ketemu cerita ini hampir setiap hari nih

Stigma bakalan update tiap hari🤩 Kalau targetnya nembus.

•••

Alya sedang mempersiapkan dirinya untuk melangsungkan ujian susulan nanti, ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan nilai sempurna, karena ia tidak mau membuat Amara kecewa. Saking merasa lelahnya ia tanpa sadar sudah tertidur dikelasnya. Kafi yang kebetulan melewati kelas XI IPS 2, dan tidak sengaja melihat keberadaan Alya, lantas memutuskan untuk menghampiri bangku gadis itu. Ia merasa khawatir, apalagi ketika ia mendengar beberapa hari yang lalu gadis itu pingsan dan mimisan hingga dilarikan kerumah sakit.

Kafi menyentuh tangan Alya yang sangat dingin, membuat rasa khawatirnya kian menjadi - jadi,"Alya, kamu nggak papa? Tangan kamu dingin, kamu sakit?"

Kafi yang mulai panik itu mulai mencari segala cara untuk membangunkan Alya, ia menepuk kedua pipi Alya, dan memberikan guncangan kecil ditubuhnya.

"Mau aku bantu pergi ke UKS?" tawar Kafi,"Mau aku gendong sekalian, biar kamu nggak capek?"

Sebagian penghuni kelas yang melihatnya hanya berdecak, termasuk mereka yang Alya masih anggap sebagai sahabatnya. Kafi yang nyatanya bukan siapa - siapa Alya kenapa harus bereaksi sepanik itu?

Alya pun terbangun dengan menahan tawanya ketika menatap Kafi yang nampak panik karena dirinya.

"Aku cuma tidur, Kafi." jawab Alya yang kini menumpukan dagunya diatas tumpukan kedua telapak tangannya. Kafi pun akhirnya bisa menghela nafas dengan lega. Tangan Kafi terhulur untuk menepuk pelan puncak kepala Alya.

"Oh kamu tadi lagi tidur ya? Kalau gitu dilanjutin aja tidurnya, aku nggak akan ganggu, aku juga bakalan kasih tau yang lain supaya nggak ribut supaya kamu nggak keganggu."

Alya mengangguk,"Aku baik - baik aja kok, kamu kira aku kenapa?"

"Memang kata siapa kamu boleh nggak baik - baik aja? Aku yang bakalan mastiin kamu selalu baik - baik aja." ujar Kafi.

"Kalau aku tetep nggak baik - baik aja gimana?"

"Aku akan melalukan apapun. Apapun yang bisa membuat kamu kembali baik - baik saja." lanjut Kafi membuat senyum Alya semakin mengembang lebar. Mereka sama - sama menatap satu sama lainnya dalam waktu yang lama.

Jelita bersama kedua sahabatnya, Norra dan Anin yang melihat momen itu dengan cepat merogoh ponselnya untuk mengambil gambar sebanyak - banyak. Jelita sudah merencanakan foto tersebut akan diapakan nantinya.

Yaitu untuk ia posting di akun media sosial Lambe Dawana untuk menciptakan berita skandal.

"Pelaku permerkosaan dan korbannya diam - diam menjalin hubungan pacaran? Mungkinkah itu bukan kasus permerkosaan melainkan mereka melakukannya karena sama - sama ingin?"

Postingan tersebut dapat tersebar luas dalam waktu yang sangat cepat. Hingga total like pada postingan mencapai lima puluh ribu like. Bahkan kini Fajar sudah melihat postingan tersebut yang membuat senyum sinisnya terukir.

•••

Pradipta bangkit dari duduknya dengan heboh ketika melihat postingan yang sudah menggemparkan satu sekolahan. Ia segera memperlihatkan postingan tersebut kepada Fajar. Lelaki itu yang sudah berusaha mengabaikan postingan tersebut pun hanya bisa menghela nafas. Ia bersikap seakan ia tidak tertarik sama sekali.

"Yang bener aja anjir, ini Alya pacaran sama cowo lain, mana cowonya yang udah perkosa dia lagi," tanya Pradipta tidak menyangka,"Sejak kapan lo putus sama Alya?" lanjut Pradipta bertanya pada Fajar.

STIGMA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang