STIGMA-19

56.6K 8.5K 4.5K
                                    

Aku mau double update, syaratnya 1K komen. Kalau nggak tembus berarti nggak jadi☺️

•••

Pasukan inti Genorazors tengah bersama di markas besar mereka malam ini. Hanya untuk sekedar menghabiskan waktu bersama untuk menghapus rasa bosan. Bagi Fajar, menghabiskan waktu diluar lebih menyenangkan dari pada harus berada dirumah, dan menyaksikan keributan antara kedua orang tuanya yang membuatnya muak. Genorazors adalah rumah baginya, disinilah ia bisa menemukan kebahagiaanya dan sejenak dapat melupakan seluruh masalahnya. Bukan hanya sekedar rumah, namun baginya adalah segalanya. Hingga ia bisa tertawa dengan leluasa tanpa beban seperti saat ini.

Kehadiran seorang lelaki asing dengan mengendarai motor supra x itu menarik perhatian Kazan, Radya, Bima, Fajar, Dewa dan Pradipta, serta anggota Genorazors lainnya. Mereka lantas bangkit berdiri dan lantas mendekat, mereka semua sangat mengantisipasi siapapun yang berani menginjakan kaki di markas mereka. Itu sebagai bentuk perlindungan dan tanggung jawab mereka.

"Anggota geng mana yang motornya masih pakai supra x?" tanya Kazan sedikit heran.

"Geng motor bapack bapack xixixi." jawab Pradipta dengan ekspresinya yang menyebalkan, minta ditampol.

Pengendara motor supra x itu perlahan membuka helmnya dan memperlihatkan seorang pria dengan umur sekitar empat puluh tahunan. Pria itu tidak lain adalah bapak dari seorang Zafran Gaco, salah satu anggota Genorazors.

Bapak tersebut menghampiri Kazan yang kebetulan saat ini menggunakan baju bola dengan nama punggung mesi dan langsung memeluknya, kemudian beralih bersalaman.

"Wei, mesi apa kabar?" tanya bapak tersebut membuat seluruh anggota Genorazors menahan tawa.

"Mau cari siapa kalau boleh tau, pak?" tanya Dewa dengan sopan.

"Saya mau daftar jadi geng motor nih, bro." jawab bapak tersebut gaul. Kemudian ia fokus menatap wajah Dewa dengan begitu cermat, dan menunjuknya,"Kamu teh Saiful Gmail?"

Tawa mereka semua pun pecah, termasuk juga Fajar.

"Saiful Gmail siapa pak? Saiful Jamal udah ganti nama?" jawab Bima setelahnya. Bapak tersebut mengangguk.

"Tau nggak kalau saya naik motor suka ketawa - ketawa? Soalnya saya duduk di jokes xixixi." bapak tersebut mengeluarkan humor, meski garing namun mampu membuat orang lain tertawa.

Bima menghampiri motor supra x milik bapak tersebut untuk melihat kondisinya yang masih nampak baru karena dirawat dengan sangat baik, padahal motor tersebut adalah keluaran kisaran sepuluh sampai lima belas tahun yang lalu.

"Saya tahu kelebihan kalian ahli bela diri. Tapi sampai detik ini nggak ada yang bisa nyandingin keahlian saya sih." kata bapak tersebut membusungkan dadanya bangga.

"Keahlian bapak memangnya apa? Ayo kasih tunjuk, pak." tanya Fajar membuka suara.

"Ngangkat motor, kalian mau liat nggak?" tanya bapak tersebut. Pasukan inti Genorazors saling tatap, cukup terkejut dan tidak percaya awalnya. Sebelum akhirnya bapak tersebut menunjukan sebuah foto pada ponselnya.

 Sebelum akhirnya bapak tersebut menunjukan sebuah foto pada ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STIGMA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang