STIGMA-43

42.4K 7.1K 218
                                    

Apa kabar kalian? Cerita Stigma nggak kalian keluarin dari library kan?😢

Aku balik lagi untuk update setelah sibuk sama kuliah. Semoga kalian masih pada setia ya sama cerita ini💓

Vote dulu sebelum baca, nanti lanjut baca lagi. Wajib yash!

•••

Malam ini diluar sedang hujan. Alya beranjak menuju jendela dan menbukanya lebar untuk menyaksikan rintik hujan perlahan turun dan membasahi tanah. Aroma tanah langsung merasuki indra penciumannya, aroma yang sangat menenangkan. Alya betah menyaksikan hujan hingga hujan mereda, Alya tersenyum senang karena bisa kembali mendengar suara rintik hujan.

Ponselnya berdenting, mendandakan sebuah pesan masuk. Ia segera melangkah menuju nakas untuk mengambil ponselnya dan mengeceknya. Sebuah pesan masuk itu berasal dari Fajar, yang seketika membuat senyumnya mengembang lebar.

Rafajar
| Ada hal yang pengen aku tunjukin ke kamu.

Alya
|Apa itu?

Rafajar
| Beribu hal baru yang nggak bisa aku sebutin satu persatu.

| Kamu bisa temuin aku di taman? Aku tunggu kamu disana. Kalau jalan matanya harus perhatiin langkah kamu ya, jangan sampai kamu jatuh.

Dengan bersemangat, Alya segera melangkah untuk menuju taman belakang yang dipenuhi lampu pilar berwarna kuning disepanjang jalannya. Alya menghentikan langkahnya ketika ia menangkap suara petikan sinar gitar yang membentuk sebuah melodi yang indah. Alya mengedarkan pandangannya ke sekitar, berusaha mencari sumbers suara yang ternyata berasal dari seorang lelaki yang terlihat duduk diatas sisa tunggul pohon dengan sebuah gitar yang berada di atas pangkuan kakinya. Lelaki itu tidak lain adalah Fajar yang kini sudah menatap kearahnya dengan tatapannya yang teduh.

Langkahnya tanpa sadar membawa Alya terus mendekat kearah Fajar. Dia tersenyum simpul, sebelum jari - jarinya yang lentik itu kembali memainkan melodi.

"Aku menciptakan sebuah puisi untuk kamu," kata Fajar dengan suara beratnya. Sebelum ia mulai melakukan musikalasi puisi, suaranya terdengar begitu merdu, diksi indah penuh akan makna yang dalam itu membuat Alya terhanyut. Sesekali Fajar menatap kearah Alya sambil tersenyum. Yang seketika membuat hati Alya menggila.
Alya terus menatapnya tanpa mau mengalihkan pandangannya dari sosok Fajar. Bahkan kini Alya dibuat sangat takjub akan permainan kata lelaki itu.

Tidak ada yang lebih indah dari malam ini,

Aralya Rylie Millano

Kau ikut sertakan segala keindahan di balik senyumanmu.

Angin malam tak berbicara, tapi tersirat suara: yang berhubunganmu selalu indah.

Tidak ada yang lebih indah dari malam ini,

Meringkuk penuh rasa, keindahan itu terlalu main - main untuk seukuran manusia.

Kutemukan salah satu yang nyata dan tak lagi main - main.

Suaramu yang melenyapkan semua beban,

Dan senyumanmu yang selau jadi pemandangan paling indah.

Tidak ada yang lebih indah dari malam ini, selain berterima kasih telah menjebak diri ini bersamamu.

STIGMA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang