STIGMA-32

50.3K 7.9K 4.1K
                                    

Absen sesuai warna kesukaan kalian yuk👉🏻

Kasih tau antusias kalian dengan spam 🔥🔥🔥 sebanyak - banyaknya.

Sebelum baca, tinggalin jejek vote dulu biar gak lupa. Wajib yaa!!

•••

Kafi Sangkala melangkah menghampiri Fajar dengan langkah lebar, satu pukulan dari arah belakang membuat  Fajar langsung terhempas ke tanah. Ia terdiam beberapa saat karena Kafi yang dilihatnya saat ini sangat berbeda dengan Kafi yang ia temui disekolah. Aura gelap dalam diri Kafi menguar dengan begitu nyata dari penampilannya yang terkesan bad boy mulai dari tatanan rambut yang acak - acakan, tanpa kaca mata yang biasanya selalu menemani kesehariannya.

Fajar tertawa atas keberanian Kafi Sangkala untuk menunjukan siapa dirinya, setelah sekian lama melakukan penyamaran. Fajar tentu saja mengetahui identitas lelaki itu,"Akhirnya lo berani menunjukan siapa diri lo?"

Kafi tidak sedikitpun berniat merespon ucapan Fajar, dan beralih menarik kerah baju Fajar dan mencengkramnya dengan kuat. Ia menghadiahkan Fajar bertubi - tubi pukulan yang brutal,"Berani - beraninya lo ngejebak gue jadi pelaku yang perkosa Alya? Dan berani - beraninya lo  ngejual video dia?" ujar Kafi dengan mendengkik marah.

Fajar memberikan perlawanan karena merasa tidak terima, ia membalas Kafi dengan tendangan dibagian perut Kafi. Kemudian Fajar bangkit dan mengusap rahangnya yang kebas.

"Kafi Sangkala Millano," ujar Kafi memperkenalkan diri."Gue mempunyai hubungan darah sama Alya. Gue adalah kakaknya. Dan lo udah milih berurusan sama gue." Kafi memberikan pengakuan membuat Fajar tercengang hingga mematung ditempatnya. Ia berakhir bersimpuh dihadapan kaki Kafi, dengan rasa bersalah yang tergambar jelas dimatanya.

"Gue nggak bisa terima atas perlakuan lo ke adik gue! Selama ini gue diem untuk mastiin kebenarannya, dan akhirnya gue menemukan kenyataan kalau lo ada dibalik ini semua." sebagai seorang kakak, walaupun kenyataanya terlahir dari rahim yang berbeda, ia ingin diandalkan dan bertanggung jawab sebagai seorang kakak. 

BUGH

BUGH

BUGH

"Nggak ada pengampunan sebelum lo akuin semua kesalahan lo dihadapan dia dan minta maaf. Walaupun maaf nggak akan pernah cukup untuk mempertanggung jawabkan semua kesalahan lo! Lo udah rusak masa depan adik gue, bangsat!"

Fajar berpasrah diri menjadi sasaran amarah dari Kafi yang kini sudah membabi buta, dan tidak akan berhenti sebelum ia merasa puas melampiaskan amarahnya. Kafi semakin memperparah luka lebam yang semula sudah ada diwajah Fajar. Fajar hanya bisa menangkupkan kedua tangannya meminta pengampunan pada Kafi. Sebelum akhirnya Kafi berteriak kencang dengan mengacak rambutnya frustasi, ia juga merasa bersalah karena ia menyadarinya dengan terlambat.

•••

Jelita menghentikan laju mobilnya dan mengembangkan senyumnya saat melihat keberadaan Alya seorang diri. Ia memanggil Norra dan Anindya untuk mendekat, sebuah rencana baru terlintas begitu saja diotaknya, dan ia mulai membayangkan betapa menyenangkan rencana tersebut jika dilakukan. Ia merangkul bahu Norra dan Anindya, kemudian membentuk sebuah lingkaran, lalu membisikan rencananya yang langsung disetujui oleh mereka.

"Sekarang kita cuma perlu mancing dia buat ikut sama kita, selebihnya gue bakalan hubungin temen gue dan nyuruh dia sama pasukannya dateng di lokasi yang gue tetapin." ujar Jelita dengan tersenyum tidak sabar.

"Kita harus pastiin Fajar nggak pernah tau tentang ini, kalau nggak mau rencana kita berakhir gagal."

"Bakalan jadi pertunjukan yang seru banget sih," sahut Norra setelahnya.

STIGMA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang