Ark Of The Covenant

80 13 24
                                    

disclaimer : 21+

Warning :

Cerita ini hanya fiksi.... Tidak ada hubungannya dengan ajaran agama apapun....



Lautan kaca bagaikan kristal mengelilingi tahta yang mengeluarkan kilat dan bunyi guruh yang menderu....


Sebuah tanda besar muncul di atas langit....


Tujuh permata sardis melingkungi tahta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud....


‎"הם שומרים על הנשמה שלך ואחראים להם"



Anya terbangun karena rasa nyeri kembali menghantam dadanya dengan begitu hebat. Ini yang kedua kalinya dia kembali mendengar suara itu. Anya menekan dadanya karena rasa sakit yang dia rasakan tidak kunjung reda.


Ini tidak seperti biasa. Rasa sakit yang menyerang Anya sampai membuat Anya sulit untuk bernapas. Dengan sekuat tenaga yang tersisa, Anya merangkak turun dari tempat tidurnya. Selimut yang tadi digunakan Anya ikut tersibak mengikuti gerakan Anya. Membuat kain tebal itu justru menjatuhkan barang-barang yang ada di nakas samping tempat tidur Anya.


BRAAKKK !!!!


"ANYA !!!!!"


Ian langsung menghambur ke arah Anya setelah Michael membuka paksa pintu kamar Anya.


"Apa yang terjadi Nya ? Ada apa ? Kenapa kamu sampai begini ?" cecar Ian khawatir. Dia melihat wajah Anya yang berubah pucat dengan peluh yang tidak berhenti mengalir di dahinya.


"Akh...akhuu.... harusss.... pherghi...." ujar Anya tersendat-sendat. Dia bicara sambil meringis menahan nyeri di dadanya.


"Kemana ? Kamu harus pergi kemana ?"


Michael yang sudah ikut bersimpuh di samping istrinya menatap Anya khawatir. "Kita ke rumah sakit ?" usul Michael.


Anya menahan tangan Michael. "Nho.... khe bawaahh... bhawaah akhuu khe bawaahhh..."


"KAMU GILA ANYA ??? Kamu tidak bisa kemana-mana dengan kondisimu yang seperti ini..." larang Ian.


"Phlisss.... shekharaaanghh...." desak Anya.


Ian tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menoleh ke arah suaminya lalu menganggukkan kepalanya.


"Ayo...."


Michael mengangguk paham. Dia meletakkan kedua tangannya di belakang leher dan lutut Anya lalu membawa wanita itu ke tempat yang dia perintahkan. Sementara Ian terus menerus memanjatkan doa yang dia tahu selama dia mengikuti suaminya dari belakang.


Entah kenapa...


Perasaan Ian mulai kacau....


Apa yang terjadi pada Anya malam ini, tidak pernah tercatat dalam perkamen rahasia keluarga Arnault.


Zefanya


Mahluk abadi yang dilayani oleh keluarganya, tidak pernah merasakan sakit seperti yang Ian lihat pada malam ini.



💎💎💎💎💎💎💎


Kota kuno Axum


Ratusan obelisk dari batu granit hitam yang dihiasi simbol-simbol kuno berdiri mengelilingi kota tersebut. Di tengah kota, terdapat bangunan yang dahulu merupakan kuil untuk pemujaan terhadap dewa Anubis.


 SEVEN UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang