Past and Present

250 17 49
                                    

disclaimer : 18+





Kilatan cahaya yang menyilaukan mata.

Gelegar guruh yang memekakkan telinga.

Di tengah-tengah ombak lautan yang menderu, sebuah tahta muncul dari perut bumi dan dikelilingi tujuh pilar yang menyala.

"‎ והלאה, מה שהם מתכננים, שום דבר לא יקרה"



Anya terbangun karena rasa sakit yang begitu hebat di dadanya. Dia meremat sekuat tenaga tepi selimut yang dia gunakan. Rasa sakit itu begitu luar biasa menghantam Anya.


Satu.....


Dua.....


Tiga.....


Anya memejamkan kedua matanya. Menghembuskan napas perlahan sambil menenangkan dirinya sendiri. Semakin hari, mimpi dalam tidur Anya semakin jelas. Suara terakhir yang muncul dalam mimpinya tadi, terakhir kali didengar Anya ribuan tahun yang lalu.


Ribuan tahun ?


Atau mungkin lebih....


Anya tidak lagi menghitung usianya.


Untuk apa ?


Karena meskipun bumi tempatnya berpijak bertambah tua, dirinya justru tetap sama. Jangan tanya Anya sudah berapa kali dia mengelilingi bumi dan bertemu dengan para penakluk-penakluk termashyur. Sebut saja Raja Nebukadnezar, pemimpin paling kuat dari dinasti Babilonia, Alexander Agung, penakluk dunia dari Makedonia sampai runtuhnya Konstantinopel oleh Turki Ottoman.


Anya ada di sana. Dengan identitas yang berbeda. Pedagang, ahli strategi militer, juru bahasa, sampai menjadi pemilik tempat pelacuran. Anya menjadi saksi perubahan dunia, tapi tidak ada yang berubah pada dirinya sendiri.


💎💎💎💎💎💎💎


Keadaan Anya berangsur-angsur membaik saat dia mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya.


"Anya..... Sudah bangun ?"


Suara Ian.


Adrianne Arnault. Nama belakang wanita itu sama dengan nama belakang yang digunakan oleh Anya sekarang. Ian dan keluarganya adalah segelintir orang yang mengetahui rahasia Anya. Keluarga Arnault secara turun temurun mengabdi pada Anya setelah Anya membebaskan nenek moyang mereka dari perbudakan di Eropa. Keluarga Arnault hidup bersama dengan Anya. Mereka bertugas mengatur harta yang dikumpulkan oleh Anya, menjaga rahasia Anya sekaligus mengatur identitas yang akan Anya gunakan dan akan berganti setiap tujuh puluh tahun untuk mengurangi kecurigaan orang-orang terhadap eksistensi Anya.


"Anya..... Do you hear me ?" Suara dan ketukan Ian di pintu kamar Anya semakin keras. Anya lalu turun dari ranjang berukuran king miliknya, mengenakan sendal rumah yang berhiaskan bulu angsa kemudian berjalan menuju ke arah pintu kamarnya.


"Aku pikir yang memanggilku tadi itu Ibumu. Semakin tua, kamu semakin mirip dengan Ibumu, Ian..."


Ian yang berdiri di balik pintu kamar Anya hanya mengedikkan bahunya.


"Like mother like daughter, right ?"


"Semoga Al tidak tumbuh sepertimu...."


 SEVEN UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang