Kefner

42 10 7
                                    

"Gila....gila....gila....." Ara yang baru saja bangun dari hibernasinya tidak berhenti mendesis keheranan sambil tangannya dengan cekatan menggeser kursor mouse. Dia tidak sendirian. Ada Jamie dan Jerome juga yang ikut mengamati layar komputer sembari jemari mereka sibuk bergerak di atas tuts keyboard. Dari satu situs berpindah ke situs yang lain.


"Aku nggak percaya... Mereka ini yang dulu ditugaskan buat melindungi dunia? Maksudku, Tuhan lagi nggak bercanda kan waktu milih orang-orang ini? Apa di jaman itu nggak ada stok yang lain ya?"


Yuta yang duduk di samping Ara mengernyit.


"Ngomong itu yang jelas...." Gumam Yuta.


Ara mengibaskan telapak tangannya di udara. Sebuah tanda untuk memanggil Yuta agar menggeser kursinya supaya lebih dekat dengan Ara. Begitu wajah Yuta juga ikut muncul di dalam pantulan layar komputer, Ara kembali melanjutkan apa yang ingin dia bicarakan.


"Maksudnya gini loh. Mereka ini kan katanya Ksatria Abadi. Tapi kok yang satu malah bersekutu sama iblis, yang satu sibuk ngejar-ngejar brondong, yang satunya jualan mi, yang satu lagi milih bergaul sama fosil. Terus yang ini...." Ara mengarahkan jari telunjuknya ke layar komputer.


"He is a god of gambler, Yut. Penjudi!!!! Astagaaa.... Udah gitu tinggalnya di mansion Playboy!!! Ommo...ommo.... Dia ini perusak moral anak bangsa, Yut...."


"Pemersatu bangsa maksudmu ???"


"Arrghhh.... Susah ngomong sama otak-otak mesum yang kelamaan mangkrak di dengkul kalian itu...."


Jeffrey, Jerome dan Jamie mengamati interaksi antara Yuta dan Ara dalam diam.


"Are you guys flirting each other or what ?" celetuk Jerome tiba-tiba.


"Apaaa???!!! Aku sama dia ???? Tunggu bapak tirinya tobat baru aku mau sama dia..." Ara mendengus keras sambil menendang kursi Yuta supaya menjauh dari kursinya.

"Which is not going to happen until....I don't know... Forever ?" sambung Yuta yang tubuhnya ikut berputar mengikuti gerakan kursinya.


"Such a lovely couple... Tapi kita kembali ke pembahasan ya... Ksatria yang kita maksud itu beneran si Hugh Kefner ? But he was die for about, five years for now? Masak dia Ksatria abadi sih ?"ucap Jeffrey.


"No... no... no.... Bukan Kefner yang itu. Tapi yang ini. Yang berdiri di belakang Hugh Kefner ini. Terus ini, lihat semua edisi spesial majalah Playboy. He will always be the male model. Perhatiin aja. Meskipun dia pake topeng begitu, tapi nggak ada yang bisa nutupin bekas luka di alisnya. Dari semua edisi spesial ini, dia satu-satunya model yang tidak pernah berganti."jelas Ara. Jari telunjuknya mengetuk objek yang berganti-ganti setiap kali dia berpindah tab. Objek yang sama dengan pose,kostum,dan tahun yang berbeda.


"And you guys must see this...." Jerome memperlihatkan apa yang dia peroleh di layar laptopnya. "I have to admitt.... This guy is genius. One of a kind. But there's no thing such a perfect crime, right? Aku berhasil mengetahui domain server yang dia gunakan. Dia menggunakan identitas anonim tentu saja. Tapi, yang namanya transaksi keuangan, selalu saja ada jejaknya. I've been tracking these shell companies that's being used to pay the server. Ada ratusan shell companies yang dia ciptakan dan sebagian besar lokasinya ada di British Virgin Islands."


"Sayangnya...." Jamie melanjutkan. "As well as Panama's Paper, those stupid companies never learn from their old mistakes." Jari-jari Jamie mengetik sesuatu dan voila....


 SEVEN UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang