"Kita harus menyelamatkan Trey !!!" cetus Yuta. Dia menyela pembicaraan antara Jaziel, Kenaz, Selaphiel dan Jerahmeel. Billy Jean sudah kembali ke kamarnya. Sementara Johnny bersama dengan Jeffrey mencoba mencari cara untuk menghubungi Tendra, Ara, Jerome atau Jamie di Indonesia.
Atensi mereka teralih kepada Yuta yang berdiri di dekat pintu kamar Kenaz. Jaziel memberi kode agar Yuta tidak hanya berdiri di ambang pintu, tetapi ikut masuk ke dalam kamar Kenaz. Yuta menutup pintu kamar sebelum berjalan mendekati Jaziel, Kenaz, Jerahmeel dan Selaphiel.
"Kebetulan kau datang, Yuta. Kami juga sedang membicarakan hal itu...." sambut Jaziel begitu Yuta sudah berdiri di dekat mereka.
"Yang menculik temanmu itu adalah sekretaris Gabriel. Candice ?" ucap Selaphiel memberitahu. Yuta mengerang. Kekhawatirannya dan Jeffrey terbukti. Ayah tirinya sudah mengetahui bahwa dia melakukan sesuatu untuk menggagalkan usahanya merebut kembali kristal kekuatannya.
"Gabriel pasti mengetahui pergerakanmu dari Azazel. Ini bagian dari siasat iblis biadab itu." Jerahmeel ikut berbicara.
Kenaz hanya menatap Yuta. Menelisik dengan cermat wajah pemuda yang katanya anak tiri dari Gabriel.
"Apa dia menyayangimu ?" cetus Kenaz tiba-tiba sambil mengarahkan jari telunjuknya ke depan wajah Yuta.
"Hah ?" Yuta mengangkat kedua alisnya mendengar pertanyaan yang tiba-tiba dari Kenaz.
"Gabriel. Apakah selama dia menjadi ayah tirimu, dia pernah menyayangimu ?" tanya Kenaz lagi.
Yuta mengedikkan kedua bahunya. "Entahlah.... Sebelum aku melihatnya berselingkuh dengan Candice, aku pikir dia ayah yang baik."
"Apa dia sama baiknya dengan ayah kandungmu ?"
"Lebih baik, mungkin. Memang ayah kandungku tidak membunuh orang seperti yang dilakukan oleh ayah tiriku. Tapi, saat ayah kandungku masih hidup, dia hanya sibuk dengan pengembangan perusahaan bioteknologi miliknya. Dia tidak punya waktu untukku. Berbeda dengan ayah tiriku. Dia memang kejam, tapi setidaknya, dia selalu menyempatkan diri untuk hadir di setiap acaraku. Kelulusan, ulang tahun, pertandingan sepak bola, pertandingan renang, prom night. Dia selalu ada."
"Apa itu alasannya kenapa kau ingin mencegah Gabriel mendapatkan kembali kekuatannya?" Jerahmeel menyela pembicaraan Kenaz dan Yuta.
"Aku.... Hanya ingin ayahku kembali.... Itu saja...." jawab Yuta sambil menundukkan kepalanya.
"Apa kau tahu akhir dari pertempuran ini nantinya? Takdir kami sudah dinubuatkan sejak dahulu, Yuta. Bila Zefanya berhasil mengalahkan Gabriel lagi, kami akan lenyap selamanya. Termasuk keberadaan ayah tirimu..."
"Paling tidak, aku tidak akan mengingat ayahku sebagai pembunuh umat manusia..." jawab Yuta.
Jaziel menyunggingkan senyum tipis. Dia menepuk pundak Yuta lembut. "Aku juga tidak ingin saudaraku menjadi pembunuh umat manusia yang harusnya kami lindungi." ucap Jaziel. Dia kemudian menoleh ke arah Kenaz.
"Ayo ikut.... Sudah lama kita tidak turun bersama kan ?"
💎💎💎💎💎💎💎
Anya duduk meringkuk di salah satu kursi kosong yang ada di dalam private jet milik Gabriel. Saat ini, Anya dan Gabriel, ditemani dengan orang-orang kepercayaan Gabriel, sedang dalam perjalanan menuju ke Pulau Ular- Ilha de Queimade Grande- yang berada dekat Samudra Atlantik di Brazil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN UNKNOWN
Fiksi PenggemarJatuh cinta itu hal biasa. Lantas bagaimana jika orang yang kau cintai bukanlah seseorang yang kau pikirkan selama ini? Bagaimana bila seseorang yang kamu cintai mendadak memiliki rahasia tergelap? Rahasia yang jauh menembus nalar mu. Rahasia yang...