Celestial

60 13 8
                                    



"Sudah bangun ?" Yuta bertanya sambil berjalan menghampiri pria jangkung yang tampaknya kebingungan dengan situasinya sekarang.


"Tenang saja. Kami-" Yuta menunjuk dirinya sendiri dan Ara yang bersembunyi di balik tubuhnya. "..bukan orang jahat. Kami yang menolongmu semalam."


"Siapa kalian ?"


"Aku Yuta. Manusia gembul di belakangku ini namanya Ara." Saat Yuta menyebutkan namanya, Ara menyembulkan kepalanya dari balik tubuh Yuta sambil melambaikan tangan dengan penuh semangat.


"Kalian teman Anya?"


"Bukan."


Pria jangkung yang sedang berbaring di headboard tempat tidur langsung mengernyitkan dahinya.


"Lalu, kenapa kalian menolongku ? Dimana Anya ?"


"Let's say.... Aku punya kebiasaan ikut campur dengan urusan orang lain. Dan soal Anya, dia dibawa pergi oleh pria-pria yang menculikmu...."


Pria jangkung itu bergegas bangkit saat mendengar kabar Anya dari mulut Yuta. Tapi, baru satu langkah, pria jangkung itu kembali tersungkur ke lantai.


Yuta mendengus pelan. Dia berjalan mendekati Johnny lalu berjongkok di samping pria itu. "Dengan kondisimu sekarang, aku berani bertaruh kalau kamu nggak bakal bisa bergerak lebih dari sepuluh langkah."


"Tapi Anya sedang dalam bahaya.... Aku harus menolong Anya..."


"Kamu harus sembuh dulu sebelum menolong Anya. Untuk sementara ini, aku yakin Anya baik-baik saja...."


"Kenapa kamu bisa seyakin itu?"


"Karena aku tahu siapa yang menculik Anya."


Pria jangkung itu kembali mengerutkan dahinya.


"Siapa ?"


"Ayah tiriku."


💎💎💎💎💎💎💎


"Ponselmu sejak tadi tidak berhenti berdering. Nggak mau dicek ?" Johnny menoleh ke arah wanita gembul yang tadi dikenalkan oleh pria yang bernama Yuta sebagai Ara. Dia mengerutkan dahinya. Seingat Johnny, ponselnya direbut oleh pria-pria yang membawa Anya.


"Kenapa ponselku bisa ada di tangan kalian?" tanya Johnny penasaran.


"Sepertinya salah satu pria suruhan Jordan menjatuhkan ponselmu ke lantai. Untung aja aku punya radar khusus untuk mendeteksi alat-alat elektronik. Jadi, radarku berbunyi saat Yuta berusaha menurunkanmu dari langit-langit gudang." jelas Ara.


"Radar khusus? Maksudnya?"


Ara meletakkan jari telunjuk dari tangan kanan dan tangan kiri di atas kepalanya sambil menaik- turunkan kedua alisnya.


"Ini radarnya.... Lebih canggih dari x-ray yang ada di
Bandara tahu...." cetus Ara sambil tersenyum lebar.


"Silly...." gumam Johnny. Dia membuka layar ponsel dan melihat begitu banyak panggilan tidak terjawab dari Tendra, Alceena dan Hana. Ditambah lagi dengan spam chat di group chat mereka. Johnny yakin Tendra, Alceena dan Hana pasti sangat mengkhawatirkan Johnny.


 SEVEN UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang