Seven Rays of Light

74 13 45
                                    

Warning : 21+



"Tuan.... Nona Candice menuju ke mansion ini..."


Suara Jordan dari balik pintu kamar Gabriel membuat dia mendengus keras dan segera menyelesaikan permainannya. Dia tidak perduli wanita yang saat ini melenguh dan mengerang di bawahnya kini mulai meringis kesakitan karena Gabriel bertindak sedikit kasar.


"Stop it.... It hurts.... Pleaseeee....." desis wanita yang baru saja dibeli keperawanannya oleh Gabriel. Tapi Gabriel tidak ambil pusing. Kepuasannya adalah prioritas utama.


"Shut up bitch !!!!" geram Gabriel tertahan. Dia tidak memperdulikan permintaan dari gadis tujuh belas tahun yang baru dibawakan oleh salah satu anak buah Jordan.


Selesai menuntaskan kebutuhannya, Gabriel langsung berdiri dari ranjang. Meninggalkan gadis yang kedua matanya tertutup dengan menggunakan kain warna merah yang juga mengikat seluruh tubuhnya, tersengal-sengal seperti kehabisan napas setelah melayani Gabriel hampir sepanjang malam.


Gabriel mengambil kimono tidurnya, mengenakannya sambil berjalan menuju ke arah pintu kamar.


"Darimana dia kalau tahu aku disini?" selidik Gabriel begitu membuka pintu kamarnya. Jordan otomatis membungkuk saat melihat Tuan Besarnya sedang mengikat tali kimono.


"Nona Candice mengancam akan melempar tubuh Ruby dari kantor Anda apabila Ruby tidak membocorkan rencana perjalanan Anda." lapor Jordan.


Gabriel menyeringai. Satu hal yang dia suka dari Candice. Wanita itu kejam. Sama kejamnya dengan dirinya. Jangan tertipu wajah polos dan senyum manis yang selalu dia tampakkan. Di balik semua itu, Candice adalah seorang psikopat. Yang tentu saja sama liarnya dengan Gabriel saat bermain dia atas ranjang.


Jordan mengalihkan kepalanya ke samping saat telinganya menerima informasi terbaru tentang Candice.


"Maaf Tuan. Nona Candice saat ini sedang menuju ke kamar Nona Zefanya...."


Gabriel menaikkan kedua alisnya saat mendengar informasi terbaru dari anak buah Jordan. Dia memberi tanda agar Jordan menyingkir dari hadapannya.


"Urus wanita itu... Aku masih ingin memakainya satu atau dua kali lagi. Dan soal Ruby, lakukan seperti yang diinginkan oleh Candice." ucap Gabriel sebelum melewati Jordan.


"Maksud Tuan ?"


"Lempar dia dari lantai tiga puluh. Itu hukuman untuk manusia yang tidak bisa menjaga rahasia..."


Jordan mengangguk mengerti.


"Baik Tuan...."


Baru beberapa langkah, Gabriel berhenti lalu berbalik kembali menghadap Jordan.


"Bagaimana dengan laki-laki yang kalian culik kemarin?"


"Sudah dieksekusi sesuai dengan perintah Tuan. Beritanya akan publish besok pagi." lapor Jordan lagi.


Gabriel terkekeh. "Kalau begitu, tambah satu berita lagi pasti akan lebih menyenangkan..." ucap Siwon sambil memainkan ujung tali kimononya.


"Bakar kediaman Arnault. Pastikan tidak ada satu orang pun yang selamat...."


💎💎💎💎💎💎💎


BRAAAKKK !!!!

Anya terbangun karena suara pintu yang dibuka secara paksa dari luar. Dia memicingkan matanya untuk mencari tahu siapa lagi yang masuk ke dalam kamarnya.


 SEVEN UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang