Terhitung sudah 2 minggu lebih sejak Kalila pergi dari rumah. Lia sudah pulih kembali setelah beberapa hari di rawat, rumah juga kembali normal. Haechan dan Jeno sengaja tidak menyinggung lagi Kalila demi Lia. Gadis itu juga sudah menemukan baby sitter baru pengganti Kalila.
Mungkin hanya Jeno saja yang merasa rumah terasa berbeda sejak Kalila tidak ada didalamnya. Tidak ada lagi orang yang memasakkan sarapan dan makan malam, tidak ada lagi tawa, tidak ada lagi gadis bar-bar yang pemarah itu. Kalila juga meninggalkan ponsel pemberian Jeno di kamarnya.
Sebenarnya Jeno sudah tahu alamat rumah Kalila di Mokpo dari Jaehyun. Saat Kalila pergi dari rumah, Jeno tidak menahannya. Namun keesokan harinya ia menyesal tidak melakukan itu. Ia panik, Jeno juga langsung mencari Kalila ke beberapa tempat di Seoul yang pernah Kalila kunjungi. Namun nihil, gadis itu tidak ada di sana. Harapan satu-satunya hanya Jaehyun, lelaki itu mempunyai data diri Kalila.
Dengan mudah ia bisa mendapatkan alamatnya.
Namun saat alamatnya sudah ada di tangannya, Jeno tiba-tiba merasa ragu. Apa Jeno harus mencarinya? Atau sebaiknya tidak usah?
Jeno percaya jika Jun adalah kakaknya, tapi Jeno tidak bisa mempercayai jika Kalila melakukan hal sejahat itu pada Lia terutama Alea.
Di sisi lain, Jeno juga mempercayai Lia. Untuk apa gadis itu berbohong tentang semuanya? Dan apa yang harus ia katakan pada Lia jika ternyata Jeno mencari Kalila.
Akhirnya Jeno memutuskan untuk tidak mencarinya. Ia yakin Kalila punya alasan sendiri kenapa ia lebih memilih pergi daripada menjelaskan semuanya.
Dan ia memilih untuk menyimpan alamat itu. Demi kebaikan Lia dan juga menghargai keputusan Kalila.
Tentang perasaannya..
Sudahlah, mungkin Jeno memang tidak ditakdirkan untuk mendapatkan cinta di dunia ini. Baginya mencintai sendiri saja sudah cukup. Mencintai Ibu dan adiknya dalam doanya sendiri, dulu ia mencintai Lia sendiri dan kini pun ia harus mencintai Kalila sendiri. Jeno bahkan belum sempat mengutarakan isi hatinya. Membiarkan gadis itu terluka karena menyukai Jeno sendirian.
Andai Kalila tahu jika perasaannya sama dengannya, apa semuanya akan berbeda?
Jeno kembali merasa bodoh. Kenapa ia telat menyadari perasaannya? Kenapa ia tidak lebih cepat mengungkapkan perasaannya?
"Masih ada polisi di rumah?" Tanya Jeno pada Haechan di seberang telepon.
"Mau jawaban jujur atau bohong?"
"Mau lo musnah aja gimana?"
"Eits, santai bro. Oke gue jawab jujur tapi beliin gue hotteok ya?"
"Mending gue telepon Lia aja."
"Polisi udah gak ada! Bawain hotteok atau gue gak akan bukain pintunya!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomansaApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...