Apa arti rumah yang sebenarnya?
Jeno tidak tahu.
Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa.
Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu.
Jeno keh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Mark mengajak Kalila bertemu. Ia menjemput Kalila di rumah Lia pada siang hari.
Alea sedang diajak jalan-jalan oleh Haechan. Jadi hari ini Kalila bisa bertemu Mark.
Mark membawanya ke cafe, tempat yang sama saat pertama kali mereka bertemu. Namun kali ini berbeda karena sudah ada orang yang menunggu di sana.
"Kenalin, Kal. Ini kakak gue."
Kalila langsung membungkuk memberi salam, "Yoon Kalila."
"Jaehyun. Lo bisa panggil gue senyamannya lo."
Lelaki itu tersenyum memunculkan lubang di kedua pipinya.
Bagaimana bisa? Mark saja sudah sangat tampan untuk Kalila, kenapa kakaknya lebih sangat tampan? Kalila jadi penasaran seperti apa paras Ibu dan Ayah Mark.
"Katanya lo lagi nyari kakak lo ya?"
"Iya, kak. Tapi gue gak mau ngerepotin."
"It's okay. Mark gak pernah minta bantuan sama gue selama ini, tapi buat pertama kalinya dia minta tolong kemarin. Gue seneng, jadi gue bakal bantu lo."
Kalila menatap Mark. Lelaki itu sangat baik, ia bahkan benar-benar menepati janjinya untuk membantunya mencarikan kakaknya.
"Makasih sebelumnya, kak. Gue cuman pengen tau dia di Seoul atau ngga."
Jaehyun mengangguk, "Katanya lo udah pernah minta bantuin ke kantor polisi?"
"Iya. 2 hari yang lalu gue kesana lagi, tapi mereka bahkan lupa gue minta tolong apa."
"Cihh, mereka emang gitu. Kalo nggak di kasih duit gak akan jalan."
"Jadi, nama kakak lo siapa?" Lanjutnya.
"Yoon Sun Ho."
Jaehyun mengangguk sambil menulisnya di sebuah buku kecil, "Kalian bukan lahir di Seoul.. asli dari Mokpo, Jeolla." Lelaki itu berujar sendiri sambil mencatat.
Kalila menatap Jaehyun heran, kenapa lelaki itu sudah tahu?
"Mark udah ngasih tau gue semua yang dia tahu. Dia juga banyak cerita tentang lo." Jawab Jaehyun seolah tahu apa yang ada dipikiran Kalila.
Gadis itu beralih menatap Mark, dan membuat lelaki itu memalingkan pandangannya.
"Kalo boleh tau siapa nama orang tua lo?"
"Ibu gue Ah-reum. Ayah gue.. hngg.." Kalila menunduk, membuat Jaehyun dan Mark mengerutkan alisnya.
"Kalo cuma nama Ibu gue doang bisa kak?"
"Gue.."
"Oke." Jaehyun memotong, "Segini doang cukup kok. Gue bakal kabarin lagi kalian paling lama 2 jam lagi."
"Secepet itu kak? Serius gak apa-apa cuma punya info itu doang?"
Jaehyun mengedikkan bahunya, "Percaya aja sama gue." Ucapnya percaya diri, "Kalian bisa makan atau apa aja dulu. Nanti gue kabarin lagi."
