[14] Date?

1.1K 178 32
                                    

"Jen Lo beneran gak apa-apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen Lo beneran gak apa-apa?"

Setelah mengantarkan Ale dan Kalila, Jeno dan Haechan kembali ke rumah mereka. Haechan sedari tadi tidak berhenti mengkhawatirkan Jeno. Tentu saja, ketakutan terbesar Jeno selama ini akhirnya muncul.

Jeno hanya mengangguk.

"Sejak kapan Om Deon keluar? Bukannya seharusnya dia dipenjara seumur hidup?"

"Gue juga gak tau kenapa dia dibebasin."

"Sekarang lo mau gimana Jen? Lo gak bisa diem aja kan?"

Jeno mengepalkan tangannya, "Gue gak akan kasih dia ampun kali ini kalo berani nyentuh orang-orang gue lagi."

"Lo bakal bilang ke nenek lo soal permintaan bokap lo tadi?"

Lelaki itu menggelengkan kepalanya tatapannya masih penuh amarah, "Gak akan gue biarin dia dapetin apa yang dia mau."

"Gue bakal pikirin cara biar dia membusuk di penjara kali ini."

Haechan bernafas lega, "Syukurlah. Gue pikir lo bakal kenapa-napa karena kemunculan bokap lo yang tiba-tiba."

"Gue udah ketemu dia minggu lalu waktu ke kantor polisi."

"Ke kantor polisi? Lo? Ngapain?"

"Nganter Kalila. Waktu itu Kalila liat gue lagi ketakutan karena waktu itu gue bener-bener syok si brengsek itu keluar penjara."

Haechan menatap Jeno curiga, "Gue beneran curiga deh. Kayaknya lo berdua sering banget jalan berdua tanpa sepengetahuan gue atau Lia. Waktu itu juga bukannya lo bilang gak mau nganter Kalila? Tadi juga.. Jangan-jangan lo-"

"Jangan mulai!" Seperti biasa Jeno melakukan cara yang sama untuk membungkam Haechan, namun Haechan berhasil menghindar.

"Nggak kan? Lo nggak suka sama Kalila kan?"

"Bacot! Lo tau sendiri gimana perasaan gue, jangan mikir aneh-aneh!"

Haechan kembali bernafas lega, "Baguslah. Kalo gitu Kalila aman, dia milik gue."

"Lo bilang apa?" Jeno melototi Haechan namun lelaki itu mengabaikan Jeno dan masuk ke kamarnya.

🏠🏠

Haechan dan Jeno sudah berada di rumah Lia sejak pagi. Dari dulu mereka memang selalu seperti itu, selalu sarapan bersama di rumah Lia sebelum menjalankan aktivitas masing-masing. Apalagi setelah ada Kalila, diantara ketiganya tidak ada satupun yang bisa memasak jadi mereka lebih sering membeli makanan.

Kalila bisa memasak. Dan masakannya benar-benar sangat enak. Jadi Jeno dan Haechan menyimpan banyak bahan makanan di rumah Lia agar Kalila tidak akan kekurangan bahan saat memasak. Yah bisa dibilang sebenarnya rumah Lia itu rumah bersama, hanya saja jika tidur Jeno dan Haechan selalu di rumah sebelah.

Find Your Home (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang