"Lo darimana jam segini baru pulang?" Tanya Jeno pada Jisung.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Jisung baru pulang. Jeno yang merupakan seorang Direktur di perusahaannya saja sudah pulang sejak 30 menit yang lalu.
"Lo gak tau ya? Udah 3 hari ini gue ngelakuin hal keren."
"Hal keren? Jangan bilang lo ikutan judi?"
"Gila, otak lo kriminal banget. Gue terlalu ganteng untuk jadi penjudi."
Jeno berdecih, bocah jangkung itu selalu sangat narsis dan terlalu percaya diri, "Terus apa? Jangan bikin masalah!"
"Gue abis part time. Keren kan?"
"Part time? Dimana?"
"Di minimarket ujung jalan itu. Keren kan namanya aja dari bahasa Inggris."
Jeno menoleh melihat Kalila yang sedang memasak seolah meminta penjelasan.
"Jisung bosen di rumah terus katanya." Ujar Kalila.
Lelaki itu kembali menatap Jisung. Jisung masih terlalu muda. Sayang jika ia menyia-nyiakan masa mudanya.
"Ji."
"Yes, my brother."
"My brother?"
"Iya, brother. Gue liat di internet katanya manggil kakak bakal lebih keren kalo pake brother. Brother Jen! Jen Bro!"
Jeno menggeleng-gelengkan kepalanya. Jisung selalu melakukan hal aneh dan semua tentangnya benar-benar membuat Jeno heran.
Tapi lebih anehnya lagi diam-diam Jeno selalu tersenyum melihat tingkah lakunya.
"Lo gak mau kuliah?"
"...."
"Gue pengen lo kuliah. Kejar mimpi lo, apapun itu gue bakal dukung."
Jisung masih terdiam.
"Gak usah khawatir soal biaya. Lo harus inget gue orang kaya, gue bakal biayain bahkan ngasih lo uang saku kalo emang lo kuliah dengan benar."
"Serius kak?"
Jeno mengangguk.
Dan untuk pertama kalinya Jeno melihat lelaki ceria itu menunduk, ia seperti menahan air matanya. Jeno menatap lelaki itu nanar, "Gak usah nangis-"
"Amazing! Hebat, hebat! Gue bakal kuliah di Seoul? Waaaaa! Gue semangat banget! Gue pasti bakal punya banyak temen, gue bakal terkenal terus gue juga bisa dapet cewek cantik!"
Helaan nafas keluar dari mulut Jeno. Menyesal sudah menyangka bocah itu menangis.
"Lo gak bisa berubah pikiran ya kak! Lo harus nepatin janji lo. Wah, I love you my brother!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomanceApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...