[38] Pilihan Jeno

1.1K 168 40
                                    

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Haechan sudah sepenuhnya sembuh dan ia kembali berlatih seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Haechan sudah sepenuhnya sembuh dan ia kembali berlatih seperti biasanya.

Kebetulan hari ini Haechan libur latihan. Lia dan Jeno sudah pergi bekerja. Hanya tersisa dirinya, Ale dan Kalila.

Haechan menghela nafas saat melihat Kalila.

Ia tidak tahu sebenarnya apa yang sudah terjadi antara Jeno dan Kalila minggu lalu. Mereka terlihat saling menghindari sudah 3 hari ini. Mereka tidak lagi saling mengejek seperti yang biasanya mereka lakukan. Mereka juga tidak saling memandang. Jeno bahkan sering pergi lebih pagi dan melewatkan sarapannya.

"Apa Jeno ditolak?" Gumamnya.

Jika benar ditolak, Haechan bisa mengerti kenapa lelaki itu mati-matian menghindari Kalila. Ia pasti merasa canggung. Tapi jika benar begitu, kenapa Kalila ikut murung. Ia terlihat tidak begitu bersemangat akhir-akhir ini.

Haechan jadi ingin menghiburnya.

"Kal?"

"Hng?" Kalila menjawab malas.

"Ice skating yuk?"

"Ice Skating?"

Haechan mengangguk.

"Tiba-tiba banget?"

"Gue lagi bosen. Gue juga penat latihan mulu. Sekarang kan udah musim dingin, mantep gak tuh maen ice skating? Yuk, yuk? Ale juga pasti seneng."

Kalila menghela nafas, "Yaudah lo aja sama Ale. Gue males, gue juga gak bisa maen yang gituan."

"Kan belum pernah nyobain. Makanya harus coba biar bisa."

"Please please. Bantu gue mengusir kebosanan ini. Yaaa?" Haechan menatap Kalila dengan memelas dengan tangan yang ia gesek-gesekan.

Kalila berpikir sejenak.

Setelah mengutarakan isi hatinya pada Jeno, ia merasa bodoh. Apalagi setelahnya Jeno menghindarinya, yah itu lebih bagus sebenarnya. Bukannya ini yang selalu Kalila inginkan? Tapi kenapa rasanya begitu menyesakkan?

"Emangnya lo punya duit?"

"Sialan. Lo gak tau duit gue lebih banyak dari duit si Jeno. Gue ini masuk tim profesional kalo lo lupa."

"Bagus deh. Jadi gue bakal minta apapun sepuasnya."

Haechan berdecih.

Kalila akhirnya mengiyakan ajakan Haechan. Siapa tahu hatinya merasa lebih baik saat ia main dan makan banyak menggunakan uang Haechan.

Mereka pun pergi ke Ice Dream, Seoul Art Center. Tempatnya memang sedikit lebih jauh dari rumah, tapi Haechan tetap memilih di sana karena di tempat itu banyak truk makanan dan outlet yang menawarkan banyak jajanan. Sangat pas sekali untuk Kalila dan Haechan yang suka sekali makan.

Find Your Home (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang