"Wahh, ini ada acara apaan?"
Haechan, Jeno dan Lia takjub begitu melihat meja makan sudah penuh dengan banyak makanan. Ada spaghetti, ayam goreng, sandwich, nasi goreng, telur gulung dan masih banyak lagi.
"Ini semua lo yang masak, Kal?"
Kalila yang masih berada di dapur hanya tersenyum.
"Lo nyiapin ini semua dari kapan?"
"Tadi gue bangun kepagian." Dia menjawab sambil menghidangkan makanan terakhir di meja.
"Tapi dalam rangka apa lo masak banyak gini?"
"Dalam rangka apa?" Kalila mengulang pertanyaan Haechan, "Dalam rangka-" Gadis itu kemudian berjongkok, "Tadaaaa!" Ia menunjukkan kucing berbulu putih oranye itu pada semuanya.
"Hari ini Nola bakal tinggal disini. Gue bakal ngurus dia, boleh kan,kak?"
"Hng? Boleh, boleh. Kalo emang lo mau."
"Kenapa tiba-tiba pengen punya kucing? Lo dapet darimana itu kucing?" Haechan bertanya dengan mulut yang sudah penuh dengan makanan.
Kalila melirik Jeno sebelum menjawab, "Ada orang nyebelin yang bawain gue kucing ini, katanya bisa jadi jimat kalo gue ngurus dia."
Jeno mengutuk Kalila dengan pandangannya. Dan Kalila membalas dengan membuat ekspresinya menjadi menyebalkan.
"Siapa? Mark?" Tanya Haechan.
"Lo gila? Masa orang sebaik Mark gue katain nyebelin. Mark itu cowok yang baik, dia gak ke kanak-kanakan."
"Maksud lo gue ke kanak-kanakan?" Jeno berbicara seperti itu pada Kalila namun tidak bersuara hanya menggerakkan mulutnya saja, agar hanya Kalila yang melihat.
Haechan tidak menyadari. Tapi sedari tadi Lia memperhatikan keduanya. Ia yakin, orang yang di maksud Kalila itu Jeno.
Sebenarnya seberapa banyak hal yang sudah mereka lakukan berdua yang tidak Lia dan Haechan ketahui?
"Tapi, bukannya lo alergi kucing, Jen? Lo gak apa-apa kalo sekarang ada kucing disini?" Tanya Lia.
"It's okay, Li. Paling gue cuma bersin-bersin doang."
"Beneran gak apa-apa?"
Jeno mengangguk, "Lagian gue juga suka kucing kok." Jawabnya meyakinkan Lia.
"Nah, semuanya ayo dimakan masakan gue. Abisin yaaa!!" Teriak Kalila bersemangat.
"Waaa, Yoon Kalila. Akhirnya lo balik lagi kaya semula. Kemaren-kemaren lo diem mulu, gak asyik."
Kalila tertawa, "Tentu aja gue harus balik lagi. Gue siap balik lagi jadi cewek bar-bar. Siap siap aja lo mampus kalo macem-macem sama gue." Gadis itu menunjuk Jeno dan Haechan bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomanceApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...