Hari ini Jeno mengajak Kalila keluar. Katanya gadis itu merasa bosan karena di rumah terus apalagi Jeno tidak membiarkan Kalila melakukan apapun di rumah, bahkan hanya untuk menyapu kamarnya.
Jeno benar-benar memperlakukan Kalila seperti ratu.
Sebagai gantinya ia membuat Jisung dan Haechan yang melakukan semua pekerjaan rumah. Untuk memasak, kali ini giliran Lia yang menggantikan posisi itu. Ia sudah banyak belajar dari Kalila. Dan meskipun rasanya belum bisa disebut enak, tapi masih layak untuk di makan.
Mungkin beberapa dari kalian ada yang heran, kenapa tidak mempekerjakan seorang Asisten Rumah Tangga saja padahal semua yang ada di rumah ini mungkin mampu untuk mempekerjakan ART bahkan lebih dari 1 pun.
Tidak, tidak. Jika seperti itu semua orang yang ada di rumah ini akan menjadi malas. Lagipula untuk apa mempekerjakan seorang ART jika masih ada Haechan dan Jisung. Setidaknya Jeno menjadikan mereka manusia berguna.
Mungkin akan beda lagi jika Jeno tinggal hanya berdua dengan Kalila. Jangankan ART, Jeno akan mempekerjakan asisten pribadi untuk Kalila jika perlu.
Tadi Jeno sudah mengajak Kalila berkeliling mall. Walaupun setiap 10 menit sekali Jeno menyuruh Kalila untuk beristirahat dan duduk terlebih dahulu.
Jeno mengiyakan apapun yang Kalila inginkan.
Gadis itu sudah makan banyak sekali. Iya, akhir-akhir ini nafsu makannya sedang tinggi. Kalila bahkan pernah malam-malam terbangun karena merasa lapar, padahal sebelumnya ia sudah makan 2 porsi piring besar. Tapi Jeno tidak menghiraukan itu, ia justru senang melihat nafsu makan Kalila tinggi. Jadi ia tidak perlu khawatir Kalila sakit karena kekurangan berat badan. Walaupun Kalila sering mengeluh bahwa ia sedih karena berat badannya terus bertambah.
"Kita bolehnya beli perlengkapan bayi kapan sih? Kenapa tadi gue gak boleh beli." Kalila merajuk bahkan saat keduanya kini tengah di dalam mobil untuk perjalanan pulang.
"Nanti ya. Setelah kita tahu bayi kita cewe atau cowo."
Kalila masih merenggut.
Sebelah tangan Jeno kemudian terulur untuk mengelus kepala Kalila, "Kita masih punya banyak waktu. Tenang aja ya, nanti gue ajak lagi keluar beli perlengkapan buat bayi kita."
Kalila menghela nafas, "Tadi gue juga gak belanja banyak. Gue masih pengen belanja."
Jeno melirik ke belakang, dimana sudah ada sekitar 15 paper bag dari toko yang berbeda. Dan itu semua milik Kalila.
Lelaki itu kemudian tersenyum senang, sungguh sesuatu yang jarang sekali Jeno lihat dari Kalila. Dulu Kalila bahkan ogah jika ia disuruh belanja baju. Katanya ia tidak suka itu.
Tapi hari ini gadis itu kalap, ia belanja sangat banyak. Dan ia masih belum merasa cukup.
"Nanti gue beliin lagi baju-baju yang bagus, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomanceApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...