Hari ini Lia tidak masuk kerja.
Ya berkat kemarin malam minum bir terlalu banyak, ditambah fisik dan pikirannya memang sedang tidak sehat sejak kemarin.
Semua orang khawatir tentu saja, tapi tidak ada yang sampai sepanik Jeno. Ia bahkan tidak masuk kerja hanya untuk menemani Lia. Haechan beda lagi, ia sama khawatirnya dengan Jeno namun karena hari ini ada pertandingan ia tidak bisa absen.
Kalila sedang membuat bubur untuk Lia saat Jeno menghampirinya, "Buburnya gak usah pake merica ya."
"Tapi kalo nggak pake merica nanti gak enak-"
"Lo mau Lia kenapa-napa? Dia alergi merica."
"Ah, oke."
Kalila merasa terintimidasi dengan Jeno yang saat ini, ia terlihat serius dan gurat kekhawatiran terlihat begitu jelas.
Setelah buburnya jadi, Kalila membawa bubur itu ke kamar Lia. Jeno duduk di kursi samping ranjang sambil terus menatap Lia.
"Loh? Lo yang bikin, Kal? Gue jadi repotin lo." Ucapnya dengan suara yang lemah.
"Ngerepotin gimana kak? Hari ini gue juga jadi baby sitter buat lo."
Lia tertawa kecil dengan mata yang sayu kemudian ia bangun dari tidurnya, Jeno dengan sigap membantunya.
"Biar gue yang suapin." Ucap Jeno saat Kalila baru saja mau menyuapi Lia.
"Gue bisa sendiri, Jen."
"Gue tau. Tapi bakal lebih cepet kalo gue yang suapin."
Lia berdecih.
"Gimana kalo lo resign aja?"
"Jeno gue cuma sakit bukan sekarat."
"Lo kecapean, Karelia. Kedepannya mungkin lo bakal sering kaya gini."
"Lo ngedoain gue?"
"Gue cuma gak mau lo sakit lagi."
"Kemaren pas istirahat gue keujanan pas pulang makan, makanya sekarang cuma flu doang. Gak usah khawatir, gue bukan kecapean."
"Gue kan udah bilang jangan pake baju yang tipis sama pendek. Mulai sekarang kalo lo pake baju yang gitu lagi gue yang bakal maksa lo keluar kerja."
"Iya, iya. Bawel lo kumat kan?"
Lia tiba-tiba bersin dan batuk-batuk. Sepertinya ia kedinginan karena di luar juga sedang hujan.
Kalila yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka, berinisiatif untuk membenarkan selimut Lia, namun Jeno lagi-lagi merebutnya. Seolah mengatakan ia yang paling tahu apa yang terbaik untuk Lia.
Merasa canggung Kalila memutuskan untuk keluar, "Gue nemenin dulu Ale, ya kak?"
Lia mengangguk, "Thanks ya, Kal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Home (✓)
RomanceApa arti rumah yang sebenarnya? Jeno tidak tahu. Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa. Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya bahkan dunianya kini tidak seindah dulu. Jeno keh...