11 - Bersua

1.8K 297 5
                                    

Saat Nara sedang merapikan baju Kaila, tiba-tiba Kaila menyeletuk, "Tante, kalo Tante Nara jadi bundanya Kaila, tante mau, ngga?" Tanya Kaila yang membuat Nara membelalakan kedua matanya. Nara pun menatap Hanna yang berada di sampingnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Kaget, tak menyangka, dan benar-benar diluar dugaan. Nara yang sudah tidak bisa lagi menyembunyikan salah tingkahnya itu pun mati kutu. "E, e, e, kita ke dalem, yuk. Kaila istirahat dulu."

Nara berniat berdiri dan menggandeng Kaila, namun Kaila berontak. "Tante jawab dulu pertanyaan Kaila tadi." Nara pun kembali menatap Hanna seperti meminta pertolongan. "Kaila, kok, tanya gitu? Kenapa?" Tanya Hanna pada akhirnya. Nara bernapas lega, Hanna menyelamatkannya kali ini.

Kaila menatap Hanna, "Ya, ngga papa, kan, Oma? Kaila emang pengen punya Bunda kaya Tante Nara." Jawab Kaila santai. Berbeda dengan Nara yang sudah kesekian kali menghela napas dan menggelengkan kepalanya. "Tante Nara, tuh, baik banget. Apa lagi kalo nanti beneran jadi Bunda buat Kaila, pasti bakal lebih baik lagi." Jawab Kaila selanjutnya yang memeluk Nara.

Nara terenyuh. Nara tertegun. Baru dua kali dia bertemu secara langsung dengan Kaila namun Kaila sudah menaruh seluruh hatinya padanya. Di satu sisi Nara senang karena bisa dekat dengan anak sebaik Kaila, namun di sisi lain Nara bingung karena permintaan Kaila kali ini benar-benar permintaan yang amat sangat berat.

Hanna terlihat menghubungi seseorang di ponselnya. "Darel, kamu bisa ke taman kantor sekarang, saya ada perlu sama kamu." Kata Hanna. Rupanya Hanna menghubungi Darel. Entah dengan tujuan apa.

Sekitar lima menit Darel pun datang dan mendekat ke arah Hanna dan Nara. "Darel, kamu tolong bawa Kaila masuk ke dalam dulu, ya. Ini udah panas banget, Kaila belum minum takut dehidrasi." Darel mengangguk. "Sayang, Kaila masuk dulu, ya, sama Om Darel. Kaila harus minum biar ngga sakit tenggorokannya." Kaila pun mengangguk. Untung Kaila mau. Hanna memang berencana akan mengobrol dengan Nara.

Darel dan Kaila pun berpamitan meninggalkan Nara dan Hanna di taman. Nara yang masih setengah bingung pun bertambah canggung karena duduk berdua hanya dengan Hanna saat ini. "Jadi, gimana?"

Nara pun menoleh ke arah kiri, ke arah Hanna. "Gimana apa, ya, Tante?" Jawab Nara sambil tersenyum kaku. "Tentang permintaan Kaila tadi. Apa kamu mau menerima permintaan cucu saya?" Nara terkejut, ternyata sedikit banyak Hanna juga seperti mengiyakan permintaan cucunya itu. "Kita ngobrol santai aja, ya." Kata Hanna selanjutnya yang menyadari jika Nara memang agak sedikit canggung.

"Kalau Kaila meminta kamu jadi bundanya, otomatis, kan, kamu harus menikah dengan putra saya, Bian."

Nara mati kutu. Diam seribu bahasa dan tidak bisa berkutik. Dia tak tahu harus bagaimana, harus menjawab apa. Ingin berlari dan menghilang saja jika diperbolehkan.

"Tante, sebelumnya saya meminta maaf, bukan saya menghilangkan rasa hormat saya terhadap Tante dan Pak Bian. Tapi jujur dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya merasa tidak pantas bersanding dengan Pak Bian. Terlebih untuk menjadi Bunda untuk Kaila." Jawab Nara yang masih berusaha untuk tersenyum, padahal hatinya benar-benar tak karuan.

Hanna mengernyit. "Kenapa? Kamu cantik, dari segi keibuan saya bisa melihat kalau kamu memiliki itu, kamu anak yang baik, saya percaya kamu adalah sosok perempuan yang tidak neko-neko walaupun saya baru melihat kamu beberapa kali di sini dan mungkin baru hari ini pertemuan kita yang sedekat ini." Jawab Hanna meyakinkan Nara.

Nara pun mencoba tetap tenang dan menjawab dengan sebisanya. "Sebelumnya terima kasih Tante sudah menilai saya demikian. Tapi Tante, saya yang tidak bisa percaya dengan diri saya sendiri. Terlebih jika nantinya saya menikah dengan putra tante, menikah dengan tidak ada dasar rasa cinta. Saya hanya takut hubungan pernikahan yang saya jalani akan mudah hancur begitu saja." Nara seperti sedang mencurahkan ketakutannya selama ini.

Amerta - [The Other Side of Aldebaran & Andin] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang