MewGulf : Blank Space ✓

39. Ketakutan itu terjadi

⚠️ : awas emosi.

Drama kecil penantian panjang di penghujung bulan Januari, perihal dagu yang diangkat tinggi menjunjung ke langit setelah meminta belas kasih padanya yang sudah ber-istri.

Pembatas harapan minim akal, agaknya sudah terlalu lama takdir mempermainkan satu sosok yang sedang berjuang demi terciptanya kedamaian dalam pernikahan. Tunggulah sejenak, maka raung amarahnya akan terpampang nyata tanpa penawar sedikitpun.

•••

Hampir satu bulan berlalu.

Bibirnya menghisap batang tembakau beracun dalam nafas panjang, mengembuskannya ke udara meskipun akhirnya terbatuk sesak karena tak terbiasa.

Tidak ada komunikasi diantara keduanya, karena Mew juga sangat kacau kondisinya. Serta Gulf yang seolah enggan menerima telepon suaminya.

Mew merindukan Gulf, merindukan bagaimana caranya tersenyum dan memarahi Mew jika terkadang dirinya berbuat hal yang dapat memancing amarah istrinya itu.

Belakangan ini Namtan tidak lagi mengganggunya, tetapi kabar buruknya adalah.. jadwal operasi wanita itu di undur hingga sebulan kedepan.

Tidak tahu apa penyebab pastinya namun Mew hanya dapat bertekad untuk menghentikan semua hal, termasuk mematahkan anggapan Namtan mengenai hubungan mereka berdua.

Awalnya begitu, sebelum kejadian tiga minggu lalu membuatnya hampir membunuh dirinya sendiri.

Mew memasuki rumahnya sempoyongan, hari ini ia dan rekan bisnisnya yang lain memesan room vvip untuk merayakan keberhasilan tender mereka.

Yang tidak Mew ketahui adalah Namtan telah menunggunya di dalam rumah yang ia tempati bersama Gulf.

Jam 10 malam.

"Mew!" Namtan berlari membantu lelaki itu yang limbung hampir menyentuh ujung tangga.

Pandangan Mew mengabur, efek rindu juga mabuk membuatnya kehilangan fokus.

"..G-gulf?"

".."

Kala itu Mew seakan melihat Gulf menyambut kepulangannya setelah sekian lama menahan rindu, wajah khawatirnya terpatri jelas tetapi tidak menghilangkan kesan menawan dalam paras rupawannya.

Di dukung oleh rindu, akhirnya semua itu terjadi.

Balok-balok tinggi yang telah ia susun berakhir runtuh.

Mew tidak ingat sebenarnya, tetapi.. pagi itu kulit mereka bersentuhan langsung secara nyata.

Namun tidak ada jejak sperma.

Namtan menangis dan berkata ; kita telah melakukannya.

Hari itu diatas tempat tidur Gulf dan dirinya, foto pernikahan bahkan masih tergantung megah tepat di atas ranjang mereka.

Tetapi Mew melakukan perbuatan keji itu bersama wanita lain.

Mew tidak tahu karma seperti apa yang akan menanti.

Karena jujur.. ia memang pernah sangat ingin memiliki seorang anak, tetapi akal sehat kembali merenggut sisa kewarasannya. Tentang balasan seperti apa yang setimpal dari sudut seorang pengkhianat.

Mew total mengkhianati cintanya.

Rumah tangganya.

.
.
.