Melayangkan sepucuk surat pada negeri seberang, harapan tentang kembalinya sang bintang dalam rengkuhan si pecundang.
•••
Ada yang berbeda dari pagi sebelumnya.
Gulf mengernyitkan dahi tatkala netranya menangkap satu tangkai bunga matahari lengkap secarik kertas di dekatnya.
Maaf, untuk hati yang selalu aku sakiti.
Untuk cinta yang pernah aku khianati
Dan untuk rumah tangga yang kini hanya tinggal sepi.Gulf meremas kertas itu, matanya memanas hendak mengeluarkan butiran hangatnya namun segera ditahan. Tidak.. ia tidak akan menangisi laki-laki itu lagi.
Tangannya dengan cepat meraih bunga tersebut lalu melemparnya ke dalam tong sampah, menandakan maaf dari sosok itu tidak akan ia terima.
.
.
.Mew menghela nafas kecewa, harusnya ia segera pergi setelah bunga itu diambil oleh Gulf namun dengan bodohnya karena terlalu rindu aksanya enggan beranjak demi melihat sedikit lama bagaimana sang istri kini terlihat semakin berisi.
Anak mereka sedang tumbuh.
"Samuel, apa yang di sukai oleh orang hamil?"
Sang asisten sedikit berpikir, "Istri saya saat sedang hamil selalu meminta agar saya berada disampingnya sepanjang hari. Mengelus perutnya atau hanya sekedar memeluk."
"Apakah itu harus?"
"Tidak juga tuan, mereka yang sedang mengandung memiliki fasenya masing-masing dan terkadang sangat aneh."
Mew tersenyum, bagaimana jika dia berada di posisi itu.. menemani Gulf sepanjang hari. Mengelus perutnya serta memenuhi segala permintaan aneh sang buah hati.
Tidak, Mew tidak hanya jauh hati kepada sang calon bayi. Karena Gulf telah sejak lama memilikinya dalam tautan erat si benang merah.
Mew begitu mencintai Gulf.
Semoga saja suatu hari nanti istrinya itu akan memaafkan dirinya.
"Tuan, apakah kita langsung ke Rumah Sakit?"
Mew mengangguk, "Aku sudah terlalu lama mendiamkan cidera ini."
.
.
.Kepada malam yang selalu membawa memori indah untuk mereka yang sedang berada dalam jarak membentang sempurna, sendu sepi rasa ingin menghampiri.. namun kesadaran kembali menarik diri bahwa kini semua tak sama seperti yang dulu lagi.
Gulf.
Entah sudah berapa banyak ia menyebut nama itu dalam setiap untaian do'a, berharap setidaknya mereka masih bisa kembali bersama meskipun pada akhirnya ia tidak tahu apakah kesempatan itu masih ada.
"Kehamilan pada seorang pria benar-benar beresiko, pada trimester pertama mungkin akan terlihat baik-baik saja. Yang menjadi permasalahannya adalah ketiga memasuki trimester ketiga, bayi itu tidak seharusnya berada di dalam perut seorang laki-laki.. tetapi cintanya padamu membuat Gulf rela menentang takdir. Disini aku berbicara sebagai dokter yang menanganinya, bukan seorang sahabat. Aku ingin sekali membuatmu mengerti seperti apa pengorbanan yang di lakukan oleh istrimu hingga mempertaruhkan nyawanya di meja operasi. Nikmatilah penyesalanmu." Ujar Win yang kala itu menemuinya setelah memberikan satu pukulan kuat.
Tangannya gemetar, takut menghadapi kejadian buruk yang mungkin akan menimpa Gulf-nya. Karena memang sejak awal semua ini telah memiliki resikonya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf : Blank Space ✓
FanficGulf Kanawut Traipipattanapong, adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Atas. Namun di usianya yang baru menginjak angka 17 tahun ia harus mulai mengabdikan diri menjadi seorang istri dari pengusaha terkenal, Mew Suppasit Jongcheveevat. Tidak ada y...