MewGulf : Blank Space ✓

26. Badai telah berlalu

Semesta setuju dua insan bertemu, dibawah purnama langit merestuinya. Terik lampu kota mengawali kisahnya.. tentang kamu dan aku.
- 𝑺𝒆𝒏𝒂𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈 -

•••

Bertaut sepi dalam keheningan, langkahnya tidak terasa sudah sampai pada tujuan. Kala usaha telah mewujudkan impian.. maka tidak ada kata menyerah meskipun gagal bersama angan-angan.

Tujuh tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi pada bumi kita tercinta. Entah itu sesuatu yang baik ataupun sebaliknya.

Ajakan yang indah untuk memulai semuanya dari awal adalah uluran tangan, ketika jemari saling bertaut erat bersama senyuman mengiringi setiap langkah.. kebahagiaan akan terus menyertai.

Gulf melirik kalender di meja samping tempat tidur, ini hari minggu dan ia tidak memiliki jadwal apapun. Sebagai seorang istri dan juga karyawan baru di kantor sang Ayah waktunya kerap dihabiskan untuk bersosialisasi dan bekerja. Bahkan tidak jarang intensitas pertemuannya dengan sang suami menjadi lebih sedikit akibat kesibukan masing-masing.

"Memikirkan apa?"

"Tidak ada, kenapa bangun?"

Mew mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping Gulf, tujuh tahun lebih menjalani pernikahan membuat mereka belajar tentang memahami diri masing-masing. Mew mengamati tumbuh kembang istrinya sejak masih berusia 17 tahun sampai sekarang.. anak itu telah memasuki angka 24.

Terkadang Mew mengerang kesal sebab Gulf terlalu cepat dewasa, dan kini istrinya itu seperti merubah sifat dan perilaku.

Lebih tenang dan tidak gampang tersulut emosi.

Mungkin pengaruh lingkungan kerjanya juga.

"Hari ini Ibu akan mengunjungi Jake bersama bibi Laudee."

"Bagaimana denganmu?"

Gulf mengusap rahang tegas Mew, "Jika suamiku mengizinkan."

Mew tersenyum, meskipun sifat Gulf perlahan berubah.. tapi perubahan itu tidak tampak jelek sama sekali. Justru semakin menambah pesonanya.

.
.
.

Berbicara tentang Jake, pria itu telah mendapatkan hukumannya akibat kejadian yang menimpaku Gulf puluhan tahun lalu.. juga ternyata dia menggunakan obat-obatan terlarang dan itu telah berjalan hampir 10 tahun.

Aib bagi keluarga Gyllenhaal sebenarnya, tapi orangtua Jake tidak perduli.

Kini mereka hanya fokus untuk mengganti kasi sayang yang sempat terbuang percuma demi putra mereka.

Meskipun usianya tidak lagi muda.

"Bagaimana kabarmu?"

"Seperti biasa, mereka memperlakukanku buruk." Jake menunjuk luka di sudut bibir serta pelipisnya.

Kejahatan yang dilakukan menyangkut anak dibawah umur tentunya membuat sebagian besar para tahanan menaruh rasa tidak suka terhadapnya, Jake telah mendapat hukumannya.

Gulf mengangguk paham, "Aku akan menunggumu keluar untuk menebus kesalahanmu padaku."

Jake tertawa, ini kali pertamanya Gulf mau mengunjungi dirinya.. setelah bertahun-tahun hidup dalam penyesalan dibalik jeruji besi.

Perlahan namun pasti mereka semua berubah menjadi lebih baik.

"Tuan, waktu kunjungan telah selesai."

Gulf mengangguk sembari menggenggam tas Selempangnya, menatap Jake sekali lagi lalu memberikan senyum terbaik.

"Mari bertemu lima tahun lagi," Gulf melambaikan tangannya.