Aku mencintaimu, selalu.
•••
Siang ini sekolah kedua anaknya akan mengadakan rapat para orangtua atau wali murid, Gulf telah bersiap dengan penampilan luar biasa memukau.
Kedatangannya ke perusahaan sang suami sukses menuai banyak pujian, Gulf benar-benar di hormati.
"Sayang," panggilnya halus pada Mew yang tampak baru saja menyelesaikan panggilan telepon.
Mew tersenyum kemudian melabuhkan kecupan pada bibir merah muda istrinya, ah.. pemandangan menyenangkan.
"Aku lupa dua hari lagi ulangtahun anak-anak, bagaimana dengan kado?" Lengan kekarnya melingkar di pinggang ramping sang istri.
Banyak pasang mata yang mengamati, karena saat ini mereka sedang menuju lobby perusahaan.
"Tahun lalu mereka sangat tidak terima karena mendapat sertifikat kebun strawberry di Korea, seharusnya aku tahu bahwa anak-anak kita hanya membutuhkan hadiah sederhana." Ujar Gulf seolah membantah segala pikiran yang ada di kepala suaminya.
Tentang kado fantastis lainnya.
Mew tertawa.
"Satu-satunya yang mereka inginkan adalah menghabiskan waktu bersama Anastasia dan Dean." Gulf terkekeh mengingat bagaimana antusiasnya keempat anak itu ketika bertemu.
Mengenai Dean, ia adalah anak yang di adopsi oleh pasangan Sarawat - Win dua taun yang lalu.
Gulf penasaran bagaimana rupa anak itu sekarang, karena terakhir mereka bertemu adalah setahun lalu.
"Kalau begitu aku akan membicarakan hal ini pada Pond dan Sarawat, liburan keluarga tidak buruk kan?" Usul Mew pada sang istri.
"Itu bagus, aku merindukan mereka semua."
.
.
.Mobil mewah itu berhenti setelah sampai di sekolah bergengsi khusus anak pejabat serta konglomerat lainnya.
Mew membukakan pintu mobil untuk istrinya dan kini semua pandangan mengarah kepada mereka berdua.
Para security membungkukkan badan kepada salah satu donatur terbesar sekolah ini.
Gulf melirik sekumpulan ibu-ibu sosialita yang sibuk memandanginya sembari berbisik, sudut bibirnya tertarik sedikit.
"Bagaimana mungkin di keluargamu tidak ada seorang perempuan yang bisa di panggil ibu?"
Gulf menarik tangan suaminya untuk menelusuri asal suara, hingga satu kerumunan di dalam kelas menarik perhatian Gulf.
Mew mengernyitkan dahi, "Ada apa?"
Gulf hanya berjalan untuk mendengarkan lebih dekat.
"Ada yang salah dengan itu?" Malvee menatap tenang seorang anak lelaki gempal yang sibuk mencerca dirinya dan sang adik.
Anak lelaki gendut itu tertawa, "Tentu saja ada yang salah. Itu artinya kalian tidak normal!"
Lalu gelak tawa terdengar dari beberapa ibu-ibu yang hanya mendengarkan perdebatan anak kecil itu.
Gulf diam mendengar semuanya diluar kelas, sedangkan Mew sejak tadi sudah ingin menghampiri kedua anaknya.
Pembullyan.
"Apa kau tidak pernah diajarkan sopan santun oleh orangtuamu?" Naisy berdiri tepat di hadapan anak lelaki itu kemudian menendang kakinya.
"Hiks.. MAMA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf : Blank Space ✓
FanficGulf Kanawut Traipipattanapong, adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Atas. Namun di usianya yang baru menginjak angka 17 tahun ia harus mulai mengabdikan diri menjadi seorang istri dari pengusaha terkenal, Mew Suppasit Jongcheveevat. Tidak ada y...