34. Medusa

4.3K 500 60
                                    

Mantan kekasih itu persis seperti hutang, kita tidak pernah betul-betul melupakannya. Kita hanya selalu pura-pura melupakannya.
- 𝑳𝒆𝒍𝒂𝒌𝒊 𝑻𝒆𝒓𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑴𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒊𝒔 𝒅𝒊 𝑩𝒖𝒎𝒊, 𝑨𝒂𝒏 𝑴𝒂𝒏𝒔𝒚𝒖𝒓 -

•••

Mew menatap cincin pernikahannya bersama Gulf, ukirannya sederhana dengan inisial nama pasangan tepat atas garis lurus yang melingkari cincinnya.

Sangat kecil dan elegan.

Setelah mengantar istrinya kembali ke kantor, Mew juga berencana melanjutkan pekerjaannya.

Tetapi semua itu terhalang berkat satu panggilan dari wanita yang saat ini ikut menjadi tanggung jawabnya secara tidak langsung.

"Kau tidak makan?" Suaranya sangat lembut, Namtan berupaya melakukan yang terbaik untuk membuat Mew kembali meliriknya.

Sungguh tidak tahu diri.

"Sebenarnya apa maumu?" Nyatanya Mew memang tidak pernah menganggap Namtan siapapun, selain sebagai orang yang perlu di tolong.

Namtan menggigit sumpitnya salah tingkah, Mew terlalu blak-blakan.

"A-aku hanya ingin.. kita makan bersama."

"Sayang sekali, aku sudah melakukannya bersama istriku tadi."

Hening sesaat dan hanya terdengar sepasang sumpit beradu di meja makan yang hanya di duduki oleh mereka berdua.

Namtan sedikit berdiri lalu menyendok nasi dan lauk kesukaan Mew, "Sedikit lagi tidak apa kan?"

Mew melihat bagaimana masa bodohnya Namtan.

Senyum cantiknya merekah, Mew membuang pandangannya.

"Namtan.."

"Iya?"

Mew mengunci tatapan mereka, semburat merah muncul di kedua pipi tirus si wanita.

"Sepertinya aku harus menegaskan hal ini, kau dan aku tidak memiliki hubungan apa-apa lagi selain teman. Tolong.. jika kau tidak ingin aku anggap sebagai orang asing, jangan membuatku merasa telah berkhianat kepada istriku sendiri. Sedikit banyaknya kita memang harus saling mengerti dan paham batasan masing-masing."

Mew meninggalkan apartemen tanpa menyentuh makanan yang telah di suguhkan.

Sedangkan Namtan menatap hampa masakannya lalu terisak pelan.

Ia hanya ingin Mew kembali bersikap seperti dulu, apa itu terlalu sulit?

Lagipula bukankah Mew sudah tahu tentang penyakitnya?

Kenapa masih bersikap dingin?

.
.
.

Win benar-benar menuruti keinginan Gulf untuk mengurus segala keperluan sebelum sahabatnya itu datang.

Mulai dari menghubungi Dokter lalu turun langsung untuk mencari seseorang yang mau melakukan Transplantasi Rahim.

Uang adalah segalanya.

Win berhasil menemukannya dalam satu hari bersama Sarawat tentunya.

Ah.. mengenai perdebatannya dengan Sarawat, pria itu memang sempat tersinggung karena menganggap Win melihat dirinya Sebagai Bright dan bukan dirinya sendiri.

Tetapi mereka berdua adalah orang yang tidak suka berlarut-larut dalam masalah, maka setelah Sarawat menyelesaikan ucapannya.. Win langsung menjelaskan.

MewGulf : Blank Space ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang