37. Inggris

4.4K 508 31
                                    

Ketika bibir tidak sanggup menyuarakan pendapat, maka tindakan adalah langkah pasti untuk merealisasikan harapan. Seseorang di ujung sana sedang berjuang, dan di ujung yang lainnya.. melalukan pengkhianatan.

•••

Mew terbangun pukul sembilan pagi, udara masih sejuk namun keheningan sejak tadi terasa mencekam. Biasanya Gulf akan membangunkannya, tetapi kali ini tidak.

Kemana dia?

Mew melangkahkan kaki menuju dapur, nihil.

Lalu kembali ke kamar tamu di lantai dua, kosong.

Pikiran buruk menguasai otaknya, tentang istinya yang mungkin saja meninggalkannya tanpa pamit akibat terlalu marah.

Hingga ketika melewati meja rias yang biasa dipakai oleh Gulf, Mew melihat catatan kecil di dekat vas bunga mawar kesukaannya.

Aku berangkat, sampai jumpa lagi satu bulan dari sekarang.

- Your wife -

Tubuhnya luruh, Gulf memutuskan pergi lebih cepat dari jadwal yang ditentukan.

Baiklah, tenang Mew. Istrimu hanya sedang memperbaiki suasana hati.

Jemarinya dengan cepat mengecek nomor ponsel Gulf, tetapi hanya ada suara operator yang menjawab.

Kepalanya sangat sakit.

.
.
.

Gulf melangkahkan kakinya di sekitar Bandara sembari menggeret kopernya, penampilannya terlihat sangat memukau hingga mengundang banyak tatapan penasaran akan siapa kiranya pemilik dari paras menawan khas Asia tersebut.

Kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya ia lepas untuk memastikan keadaan sekitar, Win berjanji untuk menunggunya datang.

"Gulf!"

Ah, itu dia.

Gulf mengenakan kembali kacamata Channelnya lalu menghampiri sang sahabat yang kini tampak menunjukkan binar kerinduan.

"Lama tidak bertemu, Opas Iam-Kajorn." Tangannya balas memeluk tubuh tinggi Win, sangat rindu ternyata.

"Nyonya Jongcheveevat terlihat semakin menawan, ah.. ini Sarawat yang aku ceritakan tempo hari lalu." Win menggoda sekaligus memperkenalkan lelaki yang sejak tadi menatap Gulf tanpa berkedip.

"Sir, you looks familiar." Gulf mengulurkan tangannya.

Sarawat berdehem sejenak, "Ya.. Win beberapa kali mengatakannya padaku."

Mereka tertawa.

Sarawat tidak menyangka bahwa Gulf yang dimaksud oleh Win ternyata sangat mempesona, mulai dari postur tubuh proposionalnya hingga lekukan pinggang yang tercetak jelas serta wajah rupawan yang sangat memikat.

Pesona dari keluarga kalangan atas memang tidak main-main, terlebih Win telah menceritakan bahwa temannya ini memiliki hubungan kerabat dekat dengan keluarga bangsawan di Inggris.

Gyllenhaal.

Sarawat membuang pandangannya ke sekeliling demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti dianggap cabul misalnya.

MewGulf : Blank Space ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang