32. Seumpama Pasir Dalam Genggaman

4.2K 498 9
                                    

Kadang-kadang langit bisa terlihat seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak, bintang kamu tetap disana. Bumi hanya sedang berputar.
- 𝑷𝒆𝒓𝒂𝒉𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔, 𝑫𝒆𝒆 𝑳𝒆𝒔𝒕𝒂𝒓𝒊 -

•••

Netranya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina, tubuhnya terasa sakit disana dini namun ada satu pemandangan yang membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Sudah bangun?"

"M-mew..?"

Mew tersenyum, "Iya ini aku. Kau butuh sesuatu?"

Gulf menggeleng, "..mau peluk."

Setelah mengecek kondisi Namtan, Mew bergegas kembali ke rumah sebelum Gulf bangun. Jujur.. ia merasa telah berselingkuh meskipun pada kenyataannya Mew hanya mencoba menolong seorang wanita yang tidak memiliki siapapun lagi dalam hidupnya.

Ya.. seperti itu.

"Ayo kemari," Mew meraih pinggang istrinya kala tubuh ramping itu hampir saja terjatuh.

Memindahkan Gulf untuk duduk diatas pangkuannya, mereka sangat menyukai rutinitas seperti ini.

Saling memanjakan dalam diam.

"Makan ya?"

Gulf menggeleng, "Pahit.."

"Manis kok," ujar Mew seraya menggigit pipi gembil istrinya lalu di hadiahi protes dari yang lebih muda.

"Mew Mew, bagaimana jika kita memiliki seorang bayi?" Kakinya melingkar erat di pinggang kokoh sang suami lalu tangannya di genggam halus.

Helaan nafas terdengar dari Mew, "Kita sudah membicarakan itu bukan?"

"Bagaimana jika orangtua kita menginginkannya?"

"Tapi aku tidak sayang, tidak jika itu berarti menyakitimu. Jangan dengarkan suatu hal yang akan membuatmu jatuh sakit.. di penikahan ini hanya ada kita. Tidak dengan orangtua atau siapapun." Mew menangkup wajah cantik Gulf, lalu membawa kedua bibir itu untuk saling melumat.

"Aku flu.."

Mew meremas bokong Gulf gemas, "Aku tidak keberatan untuk jatuh sakit bersamamu."

Gulf tertawa lalu mengalungkan kedua lengannya untuk kembali menyatukan ciuman mereka.

"Aku mencintaimu Mew.."

"Aku lebih mencintaimu, Gulf."

Setelahnya mereka berdua melebur dalam kenikmatan tiada tandingan dari penyatuan tubuh yang saling menginginkan.

.
.
.

Namtan berlari menuju dimana ruangan Mew berada, club' saat ini sangat ramai hingga ia harus pandai mencuri-curi waktu untuk menemui kekasihnya.

Mew dan Namtan baru saja menjalani hubungan selama dua bulan, namun ia sendiri tidak pernah menceritakan tentang pekerjaannya pada lelaki itu.

Terlalu malu namun juga takut jika saja reputasi pria itu rusak karena memiliki kekasih seorang pekerja club malam.

Meskipun sekarang Namtan tidak pernah mengambil 'orderan malam' lagi, ia tetap saja merasa rendah diri.

Apalagi mengingat Mew yang memang seorang keturunan kelas atas, sangat berbanding terbalik dengannya.

BRAAK!!

"Mew!"

Namtan membuka paksa pintu yang menampilkan seorang pria tengah meminum vodkanya sendirian, menatap lelah Namtan dengan senyuman miris.

MewGulf : Blank Space ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang