20. Kemarahan dua keluarga

6.1K 636 33
                                    

Bagaimana rasanya berada diambang jurang kematian?

•••

Gulf pernah memimpikan hal dimana ia ingin kembali ke pelukan orangtuanya kala rasa sakit ditubuh seakan menghentikan laju nafas.

Masa kecilnya bukanlah hal yang indah untuk diceritakan, berkali-kali menjadi korban penculikan kerap membuatnya takut berhadapan dengan orang baru.

Menjalani serangkaian proses pemulihan untuk menguatkan fisik maupun mentalnya, namun bertemu dengan seorang Mew Suppasit menjadi satu dari sekian banyak memori buruk dalam hidup.

Hanya pada awalnya.

Karena sekarang, Mew merupakan seseorang yang ingin ia sampaikan keluh kesah serta limpahan kasih sayang selain orangtua.

Gulf Kanawut Traipipattanapong mencintai Mew Suppasit Jongcheveevat.

Sesederhana itu.

***

"Siapa yang melakukannya?"

"Seorang wanita bergaun merah, dia datang secara tiba-tiba lalu mendorong tuan muda hingga terjatuh." Ujar salah seorang pelayan yang kebetulan menjadi saksi mata.

Mew mengeraskan rahangnya, "BERIKAN AKU REKAMAN CCTV-NYA!"

Orang-orang disekitar tuan muda Jongcheveevat itu menunduk takut, ini adalah kali pertama mereka menghadapi kemarahan dua keluarga berpengaruh sekaligus.

Sedangkan James sudah memerintahkan langsung Direktur Rumah Sakit untuk memantau perkembangan anaknya yang kini kehilangan banyak darah.

Luka disana-sini, bahkan ketika Gulf berada dalam lingkungan orang-orang yang menyayanginya.. kejadian naas seperti tadi masih membayangi.

Perjamuan langsung kacau balau, para masyarakat tidak bisa melihat kejadiannya langsung namun kehebohan telah membuat banyak pasang mata menaruh perhatian.

Sang pewaris menjadi korban aksi anarkis.

"Aku akan membuat perhitungan dengan orang yang telah berani menyentuh istriku, katakan pada pihak polisi untuk tidak ikut campur karena Jongcheveevat dan Traipipattanapong akan turun sendiri." Suara rendah Mew membuat suasana menjadi lebih mencekam.

Aura Mew sangat menyeramkan.

Mengapa tidak memerlukan polisi? Karena jika polisi ikut terjun ke tempat kejadian perkara maka mereka akan bersikeras melindungi pelaku dari amukan sang pemimpin.

Mew tidak ingin itu, karena ia sudah berniat untuk menghancurkan siapapun yang menyentuh Gulf-nya.

.
.
.

"Paman, apakah Gulf baik-baik saja?" Win bertanya terlebih dahulu setelah sampai di Rumah Sakit.

James menatap sendu kedua sahabat anaknya yang ikut menitikkan air mata, kejadian tadi begitu mengerikan karena darah yang dihasilkan sangat banyak.

"Gulf kehilangan banyak darah," ujarnya pelan.

Bagaimanapun juga James sedikit terguncang, telah lama hal seperti ini tidak terjadi.. Davika bahkan tidak bisa bersuara setelah melihat bagaimana putranya di tangani oleh banyak tenaga medis.

Win lemas, ia menyaksikan langsung dan tentu saja rasa bersalah menyelimuti hatinya karena tidak mampu menghindarkan Gulf dari bahaya.

"Tuan, kami sudah mendapatkan rekaman CCTV-nya," salah seorang bodyguard khusus mendatangi Mew dan kedua orangtuanya.

MewGulf : Blank Space ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang