50. Berjuang

6.2K 754 164
                                    

Deru angin menyampaikan amanah rindu, genggam tangan kini tak lagi mendapatkan restu. Maaf untuk waktu yang pernah terbuang percuma, mengukir kisah pilu sepanjang masa.. tentang dia yang kini tidak lagi menampakkan cinta, untuknya yang sudah berjuang meskipun akhirnya terluka.

•••

Gulf memandang Mew benci.

Pagi ini pria itu datang berkunjung ke rumahnya dengan setangkai bunga matahari dalam genggaman.

"Gulf, sekali ini saja.. tolong maafkan aku."

Gulf melipat tangannya di depan dada, lalu melirik pria itu yang hanya berdiri dibantu menggunakan tongkat.

"Aku akan memaafkanmu.. asal kau bisa berlari mengelilingi rumah ini, bagaimana?" Satu tarikan di sudut bibirnya melebar. Mengingat fakta kaki Mew masih tidak bisa di gerakkan secara leluasa membuat Gulf tertawa tanpa sadar.

Mew terdiam, genggaman tangannya pada tangkai bunga itu mengerat.

"Tidak bisa bukan? Aku ingatkan sekali lagi untukmu pria cacat, jangan pernah berharap aku akan memaafkanmu. Dan tentang anak.. aku bisa mencari figur seorang ayah untuk darah dagingku dan tentunya ia akan setia. Tidak seperti seseorang." Setelahnya Gulf berbalik lalu meninggalkan Mew diluar dengan kondisi cuaca yang hampir hujan.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya tapi.. Gulf yakin Mew akan pergi dengan sendirinya.

Mew menundukkan kepalanya, menatap kakinya yang hanya bisa di gerakkan sedikit demi sedikit namun hal itu tidak lantas membuat semangatnya surut.

Demi membuat Gulf kembali luluh.

.
.
.

Sarawat menatap Win yang tertidur dengan pandangan sendu, ia merasa bersalah.

Tentang pertemuan mereka.

Tangannya beralih memutar cincin dengan huruf C dibagian belakangnya, mengelus lalu tersenyum.

Mengingat seseorang yang juga memiliki barang yang sama hanya saja berbeda bentuk.

"Ada apa dengan wajahmu?" Win sudah bangun ternyata.

"Apa aku mengganggumu?"

Gelengan dari si anak kelinci ia dapat, ada satu dari sekian banyak alasan untuknya tetap berada disamping pemuda ini.

"Kau buruk dalam berbohong," cibir Win lagi.

Sarawat mencoba memeluknya namun dokter muda itu menjauhkan diri dari jangkauan rengkuhan sang kekasih.

Pemuda berkulit kecokelatan itu terdiam melihat respon Win, "kau sudah tau?"

"Tentang kau yang ternyata adalah saudara kembar Bright?"

Deg..

Meskipun telah mengambil ancang-ancang ia masih saja terkejut, Win.. sejak kapan?

"Aku adalah orang yang selalu ingin tahu, tidak mudah untuk mencari informasi mengenai keluarga terpandang Chivaree. Kau di sembunyikan dengan baik ternyata." Win duduk tenang seolah yang dibicarakannya hanyalah permasalahan biasa.

Sedangkan sang lawan bicara kini hanya bisa menatapnya menyesal.

"Tidak ingin menceritakannya?"

"Kau sudah tahu."

Win tersenyum, "anggap aku tidak tahu."

Sarawat mengeluarkan tangannya, meraih tubuh ramping itu kedalam pelukan hangatnya. Mereka tidak dalam kondisi seperti dimana.. hubungan ini hanyalah mandat dari seseorang di masa lalu.

MewGulf : Blank Space ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang