mulmed : visualisasi senja saat jalan bareng viera
Ini tentang keseharian Senja sebagai mahasiswi, penulis, juga perempuan biasa pada umumnya.
"Hoi, sholat." Gendhis menepuk-nepuk kaki Senja menyuruhnya bangun. Senja tetap diam, masih menenggelamkan wajahnya di dalam selimut. Gendhis mendengus kesal, menarik selimut Senja lalu berteriak kencang, "Bangun, anjing!"
Senja membuka matanya terkejut. Gadis itu mendecak menendang-nendang Gendhis kasar menyuruhnya keluar dari kamar, "Sana lo, ah!"
"SHOLAT!"
"IYA, INI MAU SHOLAT!"
Senja beranjak berdiri melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Gadis itu berbalik, melirik Lyna yang masih tertidur. Senja mengangkat kedua bahu, tak jadi membangunkan Lyna. Senja baru ingat kalau teman sekamarnya itu sedang datang bulan.
Setelah menunaikan sholat subuh, Senja pergi ke dapur. Mendudukkan dirinya di meja makan sambil menunggu Gendhis yang sedang memasak. Kemudian Senja berdiri, membuka kulkas mencari sesuatu yang manis yang bisa ia makan pagi ini. Tak lama, Senja terbatuk-batuk membuat Gendhis maju memeriksa meninggalkan masakannya.
"Kenapa lo?"
"Lo kenapa nyimpan timun di kulkas!?"
Gendhis melongo. Soal timun rupanya. "Ya, terus gue simpan dimana kalau bukan di kulkas, nyet?!"
"Ya, dimana kek! 'Kan gue udah bilang kalau beli timun, langsung di habisin aja jangan di simpan-simpan di kulkas!"
"EH, EH, EH, APAAN SIH!" Lyna yang baru bangun mengucek-ngucek matanya. Ia mendecak sebal merasa tidurnya terganggu karena teriakan Senja dan Gendhis.
Gendhis mendecih, mengambil timun di kulkas lalu menggigitnya kasar, "NIH, GUE HABISIN!"
Senja mendudukkan dirinya di sofa. Melengos malas karena pagi ini dia ada kelas. Tangannya terulur mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja. Senja menunduk, mengetik sesuatu disana.
...
Viera menyuap ketoprak miliknya nikmat. Gadis berambut blonde itu menyenggol lengan Alvi, menyuruhnya untuk mengambil tisu. Alvi mendengus, mengambil tisu disebelah lalu memberikannya pada Viera dengan malas.
"Ja," panggil Viera.
"Hmmm." gumam Senja menyahut.
"Bikin konten buat youtube gue, yuk?" ajaknya sambil menyeruput segelas boba yang tadi ia beli sebelum pergi ke kampus.
"Malas. Apaan dah,"
"Lo mah gitu banget, anjing." kesal Viera. Gadis itu diam sebentar, memikirkan cara untuk membujuk Senja. "Ke toko gue, Ja." ucapnya membujuk, "Lo nyomot make up di toko gue gapapa, Ja. Gue yang bayar. Habis itu kita makan. Gue kalo ngonten bareng elo ramai, anjir."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfiction[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...