53 : Start To Falter

94 9 0
                                    

Hari ini Senja bersama penerbit yang sudah lama kontrak dengannya, mengadakan fanmeeting di tengah ramainya kota Jakarta. Bintang sampai pusing, pacarnya ini sudah sekelas artis apa gimana?

Fanmeeting di adakan di salah satu Mall. Yang datang tidak bisa di hitung pakai jari, Senja yang melihatnya saja sudah mual duluan.

Selain terkenal karena tulisannya, Senja juga di kenal gara-gara wajah cantiknya yang sering muncul di medsos. Apalagi, setiap posting foto di instagram bikin kagetㅡkarena circle Senja tidak main-main. Hari ini foto bareng dengan Ametta Priscilla, besoknya upload instastory lagi makan siang bersama sama Viola Jendari Atmaja, besok lusa malah muncul di video youtube terbarunya Viera.

Nggak heran kalau gadis itu jadi di kenal banyak orang.

Kebanyakan yang datang adalah remaja perempuan. Banyak dari mereka yang membawa buku-buku karya Senja, tersenyum girang menunggu acara di mulai.

Karena kali ini ada panitia dari perusahaan penerbit tersebut, teman-teman Senja bisa santai. Alvi malah asik makan nasi padang karena tadi pagi belum sempat sarapan.

"Eh, sumpah deh, ini kurang enak. Harganya doang mahal, daging rendangnya agak keras," komen Alvi menggigit daging rendang tersebut, "Tapi porsinya banyak sih."

"Bodo, anjing, siapa juga yang mau beli nasi padang di tempat tadi." sahut Gendhis jengkel.

"Ya, siapa tahu, elah."

"Hai, Nayla!" sapa Gendhis ramah pada gadis imut yang sekarang di kuncir dua tersebut, "Halo, Mbak." lanjutnya menyapa Viola.

Viola tersenyum, melihat sekelilingnya, "Ramai banget. Mbak ngajak Nayla main dulu tadi, baru sebentar udah makin ramai aja."

"Iya, nih." sahut Lily di belakang Viola, "Kak Senja udah kayak Idol K-pop aja." Lily mencubit pipi Nayla yang ada di gendongan Gendhis, "Kamu nggak sekolah?"

"Udah pulang, Aunty." jawab Nayla dengan suara gemasnya. Bocah berumur empat tahun itu minta turun dari gendong Gendhis, berlarian ke arah Bintang, meminta cowok itu untuk menggendongnya.

"Turun, sayang. Udah gede masih pengen di gendong terus."

"Biarin dong, Mbak." balas Bintang memeluk Nayla di gendongannya, "Nanti kalau udah gede, Mbak mana bisa gendong Nayla. Berat."

Viola memutar bola matanya, malas menanggapi ucapan sang adik.

"Uncle,"

"Apa, Bocil?" Bintang mencium pipi Nayla gemas, "Kenapa?"

"Itu.. Aunty!" Nayla melambai-lambaikan tangannya ke arah Senja yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Hai," Senja mengusap rambut Nayla pelan, "Kamu udah pulang?"

"Udah," jawab Nayla semangat, "Tadi di sekolah Nayla baca buku cerita. Nayla bilang sama bu guru kalau Aunty Nayla bikin buku cerita yang banyak banget!" ceritanya sembari merentangkan tangan lebar-lebar membuat semua orang yang ada disana tertawa.

"Kamu baca cerita apa?" tanya Senja.

"Princess. Princess-nya cantik kayak Aunty."

"Yee, bocah! Tahu aja yang cakep," celetuk Bintang terkekeh. Cowok itu tahu, Nayla amat sangat suka pada Senja. Katanya sih cantik, terus suka ngasih jajan nggak kayak Aunty Lily.

Acara sudah mau di mulai, Senja kembali di panggil oleh salah satu panitia disana, di minta untuk segera bersiap. Nayla yang masih ada di gendongan Bintang malah menangis, merengek ingin ikut pergi dengan Senja.

[✓] Melukis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang