Selepas solat dzuhur, Bintang hendak pergi keluar bersama teman-temannya. Biasalah, nemenin Bhakri yang lagi galau.
"Ehhhh, jangan pergi dulu!" Viola menghalangi Bintang sudah melangkah keluar dari rumah. "Bantuin gue," pintanya menarik Bintang ke ruang tengah.
"Apaan lagi sih, Gusti.."
"Gue mau masang foto nya disini. Bagus nggak?" tunjuk Viola memamerkan bingkai foto dengan wajah Bintang, Lily dan dirinya sendiri terpampang disana.
"Hm," jawab Bintang malas-malasan, "Bagus."
"Nah, kalo gitu pasangin dong." Viola menyerahkan bingkai foto tersebut pada Bintang. "Sek, tak ambil paku nya dulu."
"Palu nya jangan lupa!"
"Iyoooo!"
Setelah selesai dengan urusan pemasangan bingkai foto di ruang tengah tersebut, Viola bisa bernafas lega. Kalau begini kan jadi bagus. Dinding ruang tengah nggak sepi-sepi banget.
Lily yang baru datang sambil mengemut es kiko langsung terkekeh, "Cakep deh kalo ada muka gue nya."
"Muka lo jiplakan gue aja bangga." celetuk Bintang.
"Dih, muka lo juga jiplakan gue kali." tambah Viola ikut-ikutan.
Bintang dan Lily cuma bisa diam. Mau bantah tapi omongan Viola barusan bener pake banget.
"Oh iya, minggu depan gue mau balik ke Semarang sama Lily. Bunda sama Bianca katanya mau ikut juga sih. Gatau kalau si Giselle," ungkap Viola, "Lo ikut ora?"
Bintang diam.
Viola menatap adik laki-laki nya sambil menghela nafas, "Balik lu. Kasian Mama,"
"Ntar dah. Hati gua belum siap,"
"Halah, alasan aja lo mah." celetuk Lily masih mengemut es kiko.
"Apaan sih, diem lu." sewot Bintang. Ia segera mengambil kunci mobil lalu berjalan keluar rumah.
"Ih, mau kemana banggggg,"
"Mcd."
"Nitip McFlurry dong!!!"
"Gua lama! beli sendiri!"
"IH, MBAK! LIAT TUH ADEK LO!"
"Ntar kita ngedrive thru ajㅡEHH ITU KUNCI MOBIL GUE, BINTANGG!!"
"OH IYA, SALAH!"
...
"Lama banget lu. Bilang nya otw, otw mandi maksud lo?" protes Bhakri saat Bintang baru sampai di Mcd. Telat 15 menit dari waktu janjian mereka.
"Yaelah, di suruh Mbak Ola dulu tadi gue." balas Bintang, "Sewot amat lu."
"Abis pegat kan jadi galau dan emosi, Bin."
"Njing, diem lo, Rey!"
Yang barusan Reynald katakan itu benar. Bhakri baru aja putus. Makanya dari kemarin uring-uringan alias full galau mulu. Pacar Bhakriㅡadik tingkatnyaㅡmemutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Bhakri. Alasannya sih alasan klasik. Katanya bosen, Bhakri jarang meluangkan waktunya buat Mbak Pacar. Padahal tiap minggu Bhakri nemenin dia ke miniso ngabisin duit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfic[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...