Sepi. Senyap. Canggung.Bhakri merasakan ketiganya saat mereka kembali berkumpul berempat dalam satu meja. Cowok itu meringis, berusaha mencari cara agar suasana nya tidak suram seperti sekarang.
"Eh, mendingan pesen dulu dah," ujar Bhakri setelah sekian lama diam, "Lo mau apa, Ntang? kayak biasa? lo, Non?"
Tak ada yang menyahut.
"Jadi.. Senja itu suka sama lo?" Reynald bertanya, "pantesan pas di depan IGD kekeuh gamau pulang."
Bhakri mengumpat dalam hati. Susah payah ia mencari cara agar tidak membicarakan hal tersebut, Reynald malah enteng bertanya dengan wajah tak tahu dosanya.
Bintang hanya diam tak menjawab. Ia melirik Vernon di depannya, "Sorry."
Vernon mendongak, tertegun lantas berdehem pelan, "Ngomong apa sih lo. Ngapain minta maaf,"
"Sorry. Gue beneran nggak tahu."
"Santai."
Bintang menatap Vernon bingung, "Lo nggak marah?"
"Ngapain juga gue marah. Kan Senja yang naksir lo, kalau lo yang naksir Senja baru gue marah." balasnya enteng.
Bintang manggut-manggut sok mengerti, "tapi kalau gue nya suka sama Senja juga gimana?"
Vernon bangkit berdiri dari kursi membuat Bhakri dan Reynald menghalangi cowok itu dari Bintang.
"WOI, SANTAI, BUL!" pekik Bhakri emosi. Ia mendengus kesal, "Se-circle tapi naksir cewek yang sama. Kayak bocah sd aja dah," lanjutnya. "Harusnya gue juga suka sama Senja kali ya?"
Mendapat tatapan tajam dari Bintang dan Vernon sekaligus membuat Bhakri melotot protes, "Becanda! Senja bukan tipe gue!"
Reynald menjitak kepala Bhakri di sampingnya santai, "Tipe lo mah yang imut-imut nyebelin. Pacaran aja sono sama anak SMP." katanya membuat Bhakri kembali berteriak protes tak terima. "Tapi, lo beneran suka sama Senja, Bin?" tanya Reynald tak menghiraukan olehnya Bhakri.
Bintang diam, mengetuk-ngetuk meja pelan, "Gatau gue juga."
"Halah sia. Bintang kalo begini brengsek banget gue kesel." celetuk Bhakri memberikan jari tengahnya pada Bintang membuat cowok itu mendecak kesal.
"Kayak lo nggak brengsek aja." timpal Vernon.
Bhakri mendecih, "Ngaca!"
"Berisik lu," Bintang menoyor kepala Bhakri lantas berdiri merapihkan barang-barangnya.
"Eh, lo mau kemana, Ntang?"
"Jemput adek gue."
...
"Ly, pulang sama siapa?"
Lily menoleh mendapati teman sebangkunya sedang berkemas merapihkan buku ke dalam tas. "Di jemput abang gue. Lo sendiri?"
"Gue naik ojol. Nunggu di parkiran bareng yuk." ajak Reva menarik lengan Lily keluar kelas.
"Rev,"
"Hm?" Reva menoleh, "Kenapa?"
"Misalnya nih ya, misalnya, kalau idola lo.. naksir kakak lo sendiri, gimana?"
Reva menghentikan langkahnya lantas diam sebentar tampak berpikir, "Gimana ya, Ly, Taehyung nggak mungkin suka sama Yayu gue."
"MISALNYA DOANG!!" teriak Lily emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfiction[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...