Hidden Chapter : Holiday (2)
"Hal begitu jangan di anggap normal, gue nggak suka."•••
"JANCOKKKKKK!!!"
"BERISIK!!!"
Lyna melempar bantal ditangannya ke arah Raylan yang asik bermain games di ruang tengah bersama Bintang. Gadis itu terpaksa bangun gara-gara teriakan Raylan barusan.
"Orang gila mana yang main game jam enam pagi!? Sinting lo berdua!" seru Lyna kesal memaki keduanya.
"Berisik lo, Lyn!"
"Elo!!!!" balas Lyna ngos-ngosan. Kembali masuk ke kamar membanting pintu kencang membuat Raylan dan Bintang jelas kaget sampai berhenti sejenak.
"Udah gue bilang jangan berisik, anjing." kata Bintang mendecak sebal, "Yang di kamar bawah kan cewek semua, habis lo kalo berisik."
"Ya, siapa suruh si Reynald bikin tv di atas rusak." balas Raylan, "Mana santai banget jawabnya 'iya nanti gue ganti.' Halah."
Pintu kamar kembali terbuka menampilkan Senja yang berjalan linglung sambil mengucek-ngucek mata. Bintang langsung berdiri, melempar stik games nya asal hampir mengenai wajah Raylan membuat cowok itu mengumpat.
"Mau kemana?" tanya Bintang meraih tangan Senja yang belum sepenuhnya membuka mata.
Senja berdeham, "Gue mau minum. Minggir." ucapnya melangkah ke arah dapur.
Bintang mengikuti dibelakang, mengamati setiap pergerakan gadisnya membuat Senja jadi mendecak menyuruh Bintang untuk berhenti menatapnya.
"Nyari sarapan yuk," ajak Bintang mendekat, "Kita cobain bubur ayam di Malang."
Senja menaikkan alis, "Masa naik mobil?" ujarnya mengingat mobil yang disewa Bintang yang dipakai untuk pergi ke supermarket kemarin.
"Ya, jalan aja atuh." balas Bintang merangkul Senja dari samping, "Ada kali tukang bubur yang deket mah. Sekalian beli buat yang lain juga."
"Yaudah, gue ganti baju dulu."
"Eh, nggak usah." Bintang menarik lengan Senja yang tadinya sudah ingin beranjak menuju kamar, "Udah gini aja."
"Ya, seenggaknya pakai parfum dikit lah. Bau tahu nggak."
"Apaan," Bintang mendekat mengendus aroma tubuh Senja dari lehernya membuat gadis itu jadi tersentak mundur, "Wangi."
"Orang gila," gumam Senja, "Udah, gue ganti baju dulu. Lo tunggu di depan aja."
Bintang mengalah, "Oke."
•••
"Dih, mau kemana lo?" tanya Gendhis melihat Viera keluar dari kamarnya sudah berpakaian rapi.
"Jalan-jalan lah! Ngapain ke Malang cuma buat diem doang di vila. Mending kita ke Bandung aja tadinya mah."
Tak lama Reynald turun. Sama rapinya dengan Viera. Kemudian mereka meminjam kunci mobil yang ada di Bintang.
"Eh, anjir, kita kan udah ngomong jalan-jalannya mulai besok! Malam ini kita mau barbeque-an!" seru Lyna meneriaki pasangan itu.
"Nggak sampai malam gue!" balas Viera menutup pintu vila sambil melambaikan tangan sekilas.
Lyna mendecak, "Mau jalan-jalan juga!!"
"Mobilnya belum datang." sahut Senja santai mengunyah popcorn ditangan, "Udah lah, besok juga kita jalan-jalan."
"Mau jalan-jalan berdua aja maksud gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfic[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...