Di pagi hari sabtu yang cerah, Reynald memasuki halaman rumah Bintang dengan tas kecil di tangannya. Tas itu berisi barang-barang Bintang yang tertinggal di apartemennya. Ia melirik mobil abu-abu yang terparkir di sebelah mobilnya lalu kembali melanjutkan langkah ke dalam rumah.
Baru saja ingin mendaratkan pantatnya di sofa ruang tamu, Reynald malah mendengar teriakan kencang yang berasal dari arah kolam renang.
"Diam! Nggak ada yang nyuruh lo ngomong!"
"Anjㅡ"
"Berisik!"
"Rey," Viera turun dari tangga, menyapa riang kekasihnya, "Hai!"
Reynald tersenyum manis, "Kamu baru bangun?"
"Enggak. Udah dari tadi."
"SINTING! UDAH, GUE AJA!"
"GUE!"
Keduanya kompak menoleh ke arah kolam renang yang hanya di batasi dengan pintu kaca. Reynald meringis, "Mereka... ngapain?"
Viera ikut duduk di samping Reynald, "Katanya tadi mau mompa bebek-bebekan gitu buat di kolam renang. Biarin aja,"
Reynald menghembuskan nafas panjang, bersender pada punggung sofa santai seperti melepas beban yang amat berat. Dalam hati, cowok itu mengucap syukur. Kalau Bintang dan Senja sudah saling mengumpat seperti itu, tandanya, semua sudah kembali normal.
Viera yang melihat itu jadi memiringkan kepala bertanya, "Kenapa? Capek banget kayaknya?"
Reynald terkekeh, "All my tiredness disappears when i see you."
"Idih, gombal!"
"Mana ada."
Viera mendengus, poni rapinya jadi sedikit berantakan. Ia melirik Reynald yang asik bermain ponsel, "Reyㅡ"
"VIERAAA!!"
"Ampun dah, apaan sih!" marah Viera segera bangkit berdiri menyusul Senja yang masih berada di tepi kolam renang, "Kenapa!?" tanyanya galak.
"Pegangin gue." suruh Senja, "Gue mau naik ke bebeknya."
"Itu kan ada Bintang, Senja Arshyla!"
"Nggak mau! Ntar dia malah nyeburin gue!"
Bintang yang mendengar itu hanya tertawa, segera masuk ke dalam kolam renang.
"Yaudah, cepat!"
Satu tangan Senja berpegangan dengan lengan Viera. Sedangkan satu tangannya yang lain berusaha menggapai leher bebek dengan bahan plastik tersebut. Belum sempat menyentuh benda kuning tersebut, kaki Senja yang berada di ujung kolam renang malah terpeleset, membuatnya jatuh sampai bebek besar tersebut terguling.
Bintang kembali tertawa, segera berenang mendekat menyingkirkan si kuning besar. Kepala Senja muncul dari dalam air, ia terbatuk-batuk berusaha mengatur nafasnya.
"Ah, gila! Lo sih!" marahnya menyalahkan Viera yang masih berdiri diam di atas sana.
"Kok gue?! Bukannya bilang terima kasih udah di pegangin!"
Baru saja ingin membalas, Senja kembali batuk, menyibak rambut basahnya ke belakang. Kalau kalian ingin tahu, Senja bukan tipe orang yang bisa berenang apalagi bernafas di bawah air.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfic[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...