O2 : Reason Why

344 40 1
                                    


Hari ini Senja bakal ketemuan dengan cowok kenalan Lyna. Iya, Senja dipaksa untuk cari teman cowok baru lewat Sarah Ellyana. Lyna itu anaknya aktif dan friendly abis. Makanya nggak heran kalau temannya ada dimana-mana.

Sebenarnya, Senja nggak percaya, sih, saat Lyna mengatakan bahwa ia akan mencarikan seorang teman lelaki untuk Senja. Karena memang nyatanya, Lyna mencarikan seorang cowo buat Senja bukan untuk jadi teman. Tapi pacar.

"Senja ya?"

Senja menoleh mendapati seorang lelaki sedang berdiri sambil tersenyum manis di hadapannya. Hampir saja gadis itu terlonjak kaget sampai ingin berteriak karena ada suara lelaki yang menyapanya.

"O-oh.. iya. Lo Lino?"

"Iya, gue Lino." katanya mengulurkan tangan mengajak Senja berjabat tangan.

Senja ikut mengulurkan tangan nya dengan ragu, "Gue Senja."

Lino tersenyum. Cowok itu mengangguk lalu mendudukkan dirinya di sebelah Senja. Belum juga menempelkan pantat nya ke kursi, Senja sudah berdiri menjauh dari Lino.

Lino mengernyit bingung lalu tersadar, "Ah, gue lupa. Lo androphobia ya?"

Senja mengangguk kaku.

"Gapapa, lo duduk aja. Nggak bakal gue apa-apain kok, tenang." ucap Lino sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya, menyuruh Senja untuk kembali duduk.

"Ah, iya. Sorry."

"Santai aja, gue ngerti kok."

...

"Lo mau makan apa?"

"Samain aja deh kayak lo."

Setelah mengobrol singkat di area kampus tadi, Lino memutuskan untuk mengajak Senja pergi ke salah satu tempat makan favoritnya. Kebetulan, Senja memang belum makan dari tadi.

Senja berdiri persis di samping Lino. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke setiap sudut rumah makan. Ramai banget, batinnya. Lino bilang, rumah makan ini memang sudah ada sejak lama. Tempat nya juga strategis, nggak jauh dari area kampus. Pelanggan disini juga kebanyakan mahasiswa-mahasiswa Casabraga.

"Hahahaha... nggak dulu, deh, bro."

Senja refleks menoleh mendengar suara tawa tersebut. Matanya membulat sempurna ketika melihat seorang Rizqy Bintang Atmaja sedang duduk sambil tertawa-tawa bersama beberapa temannya.

Senja mengerjap-ngerjap tak percaya. Dunia sempit banget, pikirnya. Senja sama sekali tak menduga bisa melihat Bintang yang tertawa lepas seperti ini dari dekat.

"Liat apa?"

Senja menoleh ke arah Lino. "Hah? Oh, enggak. Nggak liat apa-apa."

"Gue kira kenapa." Lino menatap Senja yang sedang sibuk dengan ponselnya, "Raylan itu pacar lo ya?"

Senja langsung mendongak, "Bukan. Dari mana keliatan pacarnya, sih?"

"Ya, soalnya lo keliatan dekat banget sama Raylan."

"Lo sering liat gue sebelumnya?"

[✓] Melukis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang