"Uh, sorry." ucap Reynald pada gadis di depannya. Cowok itu mengusap wajah malu, "Sorry ya. Gue beneran nggak sadar waktu itu."
"Makanya lo nggak usah macam-macam." celetuk Bintang mendelik, "Kalau mau minum ya sendiri aja nggak usah ngajak-ngajak. Maksa pula."
"Lah, lo gue paksa kenapa mau?"
Bintang jadi gelagapan sendiri.
"Sorry ya, Senja." kata Reynald kembali berucap, "Serius. Maaf banget."
"Gapapa," balas Senja membasahi bibir, "Udah lewat juga, mau gimana lagi."
Bintang geleng-geleng kepala melihat keduanya. Ia melirik Reynald yang sekarang duduk sembari menunggu pesanan, sibuk memainkan sedotan es tehnya, "Kalau kangen tuh samperin."
Reynald mengernyit, "Apa?"
"Viera."
Reynald tersedak membuat Bintang dan Senja jadi kompak memutar bola mata mereka julid. Sial, Reynald kembali teringat kejadian kemarin saat ia mabuk. Tidak tahu kenapa, cowok itu malah mengira Senja adalah Viera. Mungkin karena proporsi tubuh mereka yang sama? Apalagi sekarang rambut Viera sudah di cat hitam sempurnaㅡpersis seperti Senjaㅡyang membedakan hanya poni lurus milik CEO muda tersebut.
"Senja hampir mati gara-gara lo pelㅡLAH, NGAPAIN JUGA GUE BAHAS LAGI!?" seru Bintang mencebikkan bibir. Reynald di depannya jadi makin salah tingkah mengingat kejadian malam itu.
"Gue telpon Viera deh," ujar Senja mengangkat ponsel dan meletakkannya di samping telinga. Sambungan terhubung. "Oh, halo? Vie, gueㅡhmmpph!"
Reynald yang panik segera memajukan diri menutup mulut Senja sembari mengambil ponsel gadis itu. Bintang di sebelahnya jadi ikut berdiri, mendorong kepala Reynald agar jauh-jauh dari wajah Senja.
"Eh, tangan lo!" Bintang menyingkirkan tangan Reynald yang masih betah menutup mulut Senja, "Rabies nanti!"
Senja langsung terbatuk-batuk, nafasnya sedikit tercekat. Ia hampir mati dua kali di tangan Reynald Syahreza.
...
"Emang salah gue, Ja. Semuanya gara-gara gue."
Senja menatap Viera di depannya. Gadis berponi itu baru saja bercerita tentang hubungannya dan Reynald dulu. Senja tersenyum miris, sama sekali tak menduga soal hubungan keduanya.
Viera dan Reynald kenal sekitar dua tahun lalu saat mereka masih sama-sama mahasiswa baru. Mereka sempat satu kelompok di ospek kampus, membuat keduanya dekat namun tak banyak orang yang tahu. Beberapa bulan setelah itu, mereka menjalin hubungan dengan satu syarat dari Viera.
Gadis itu tak mau orang-orang tahu tentang hubungannya dengan Reynald. Viera yang seorang public figure tak mau orang-orang tahu kalau Reynald adalah kekasihnya. Ia tak mau Reynald terkena masalah karena dirinya.
Viera pikir, hubungan ini akan berjalan lancar semestinya walaupun mereka sepakat untuk backstreet. Nyatanya, keegoisan Viera malah membuat Reynald tertekan.
Cowok itu tidak bisa bebas ketika berada di dekat Viera. Cowok itu tidak bisa melarang jika Viera kembali di kerumuni oleh teman lelaki sefakultasnya.
Reynald merasa tak berguna. Ia merasa bodoh karena berpikir akan baik-baik saja dengan hubungan mereka yang seperti ini.
"Kita udahan aja ya? Aku nggak bisa, Ra. Aku nggak bisa nurutin mau kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfic[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...